Postingan

Menampilkan postingan dengan label Makanan khas

Rabar (Kuliner Binanga)

Gambar
Rasa nano nano, asam, pahit, manis dan pedas. Cukup menantang bagi penyuka makanan pedas. Bagaimana cara pembuatannya? Apa saja bahan bahannya? Simak ulasan singkat kami.  Setiap daerah tentu memiliki makanan tradisional sendiri, meskipun ada kemiripan antara satu sama lain. Namun akan kita temukan perbedaan rasa dari masing masing makanan tersebut. Tentunya diera post modren ini, makanan tradisiona ini sudah sangat jarang kita temukan. Bahkan generasi muda saat ini, sebagian sudah tidak bisa lagi mengolah makanan khas daerah ini.  Masih ingat dengan kuliner ini? Bagi anda yang lahir era tahun 90an kebawah, pasti kenal makanan yang satu ini. Salah satu kuliner khas Binanga, meskipun belum terdaftar di kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Tulisan ini bertujuan untuk mengajak, dan meminta kepada pihak berwenang untuk ikut melestarikan warisan leluhur kita. Dan jika memungkinkan untuk mendaftarkannya kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, agar ditet

Lomang

Gambar
Makanan khas daerah, hampir diseluruh nusantara ada makanan ini. Hanya saja cara penyajian dan pemasakan yang mungkin sedikit berbeda. Bahasa kampungku disebut lomang, makanan tradisional yang cukup nikmat. Makanan ini hampir diseluruh nusantara ada, entahlah kalau di luar negeri, maklum saja penulis belum pernah plisiran ke luar negeri kecuali ke luar nagari (dialek minang). "Nagari adalah kumpulan dari beberapa jorong, setiap jorong dikepalai oleh seorang kepala jorong, dan nagari juga dipimpin oleh kapala nagari. dan beberapa nagari menjadi kecamatan, sehingga di Sumatera Barat tidak kita temukan desa. Bentuk administratif yang terus dijaga, K earifan lokal yang masih terus dipelihara". Lomang juga adalah kearifan lokal yang semestinya kita jaga dan lestarikan, sayang pemerintah kita masih kurang peduli dengan kearifan kearifan lokal. seperti halnya sistem kepemerintahan di Minangkabau yang bernama Nagari dan Jorong. Layak kita ajukan ke UNESCO, sebagai kekayaa