Postingan

Menampilkan postingan dengan label Budaya

Masalah Parhutaon

Gambar
Masing masing daerah memiliki keunikannya sendiri. Yang menjadi salah satu ciri khas dari kekayaan Indonesia yang kita banggakan ini. Huta istilah dalam bahasa Angkola, menyebutkan tempat tinggal manusia secara berkelompok. Secara ringkas proses mendirikan Huta tidak sembarangan, harus terpenuhi dalihan natolu (Mora, Kahanggi, Anak Boru). Sebagai syarat utama ketiga unsur ini haruslah ada, baik Huta, Nadi Pahuta istilah ini harus bisa kita bedakan satu sama lain.  Desa istilah yang digunakan dalam bahasa Indonesia (Nasional), dengan maksud dan tujuan yang sama dengan Huta, meski ada penambahan "Anak Desa". Secara kepemimpinan, Huta dipimpin oleh Natobang, dibantu oleh Hula Hula, dan juga Hulubalang. Sedangkan desa dipimpin oleh Kepala desa dibantu oleh perangkat desa. Huta bagian administrasi terkecil dari Luat. Sedangkan desa dibawah dari Kecamatan, dibawah desa masih ada RT/RW.  Istilah desa Tidak kita temukan di Sumatera Barat. Mereka menggunakan Istilah Jorong

Fasilitasi Bidang Kebudayaan

Gambar
Proposal Fasilitasi Bidang Kebudayaan Penulisan Buku Oleh : Taufik Akbar Hasibuan, M.Pd A.    Latar belakang Indonesia dikenal dengan keragaman adat dan  budayaannya, yang tersebar diseluruh nusantara. Mulai dari Papua hingga Aceh, keanekaragaman ini menjadi salah satu kekayaan Bangsa yang harus dijaga dan dilestarikan keberadaannya. Sebagai salah satu wujud dari kesatuan bangsa dan cita cita kebangsaan kita, yang bersatu dalam keanekaragaman, Bhineka Tunggal Ika. Menjaga dan melestarikan ini, menjadi tanggung jawab seluruh anak bangsa. Bukan saja menjadi tanggung jawab satu pihak, lembaga atau Negara saja. Akan tetapi tanggung jawab bersama seluruh anak Bangsa, sebagai pewaris dari adat budaya tersebut. Modrenisasi yang begitu cepat, apalagi diera 4.0 saat ini, menyebabkan keberadaan dan keberlangsungan adat budaya itu sendiri mulai terpinggirkan. Maka dipandang perlu sebuah penjagaan dan pelestarian agar tidak terguras oleh kemajuan zaman. Salah satu pola pewarisan buda

Menyibak Peran Media dalam Peradaban Manusia

Gambar
"Ingin Sukses Kuasai IT" Pepatah ini tidak terlalu berlebihan, apalagi diera 4.0 saat ini media mampu merubah minsed manusia seutuhnya. Dari Nol hingga memiliki prinsip yang sulit dipatahkan, dan tidak jarang berujung pada fanatisme.  Perkembangan media, seiring juga dengan perkembangan teknologi saat ini. Dari Radio, surat kabar,  Koran, Televisi, hingga digitalisasi menjadi evolusi media yang tidak bisa kita bantahkan. Android, menjadi trendi dimasyarakat saat ini, hampir setiap orang dewasa memiliki Hadhware Android, ipon dalam gemgamannya. Sehingga penyebaran informasi begitu massif dan cepat, seperti air bah yang tidak bisa dibendung.  Keruntuhan Orde lama, juga tidak lepas dari peran media saat itu. Terlebih PKI dalam pemberontakan tahun 1965, menguasai RRI pertama kali. Menyampaikan informasi kepenjuru tanah air, kemudian menyatakan telah mengendalikan Negara.  Demikian juga orde baru, reformasi 1998 juga tidak terlepas dari peran media. Selain isu krisis k

Rabar (Kuliner Binanga)

Gambar
Rasa nano nano, asam, pahit, manis dan pedas. Cukup menantang bagi penyuka makanan pedas. Bagaimana cara pembuatannya? Apa saja bahan bahannya? Simak ulasan singkat kami.  Setiap daerah tentu memiliki makanan tradisional sendiri, meskipun ada kemiripan antara satu sama lain. Namun akan kita temukan perbedaan rasa dari masing masing makanan tersebut. Tentunya diera post modren ini, makanan tradisiona ini sudah sangat jarang kita temukan. Bahkan generasi muda saat ini, sebagian sudah tidak bisa lagi mengolah makanan khas daerah ini.  Masih ingat dengan kuliner ini? Bagi anda yang lahir era tahun 90an kebawah, pasti kenal makanan yang satu ini. Salah satu kuliner khas Binanga, meskipun belum terdaftar di kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Tulisan ini bertujuan untuk mengajak, dan meminta kepada pihak berwenang untuk ikut melestarikan warisan leluhur kita. Dan jika memungkinkan untuk mendaftarkannya kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, agar ditet

Cara Pembuatan Indahan Tondi

Gambar
Tradisi yang tetap lestari ditengah masyarakat, akan tetap terjaga apabila generasi adat tersebut mengerti dan paham mengenai adat istiadat warisan leluhur mereka.  Edisi ini, masih kelanjutan dari dua edisi sebelumnya (Silahkan baca tulisan kami sebelumnya). Sekaligus sebagai edisi penutup dalam serial Indahan Tondi . Semoga saja bisa kita lanjutkan dengan berbagai adat istiadat kita yang lainnya, agar tetap terjaga, dan penambah literatur bagi yang mencari referensi. Namun akan kita tuliskan juga nanti, pandangan hukum Islam tentang persoalan ini, agar tidak menyalahi dan melanggar aturan agama, yang juga menjadi pegangan hidup masyarakat Batak Angkola yang beragama Islam.  Cara Pembuatan Indahan Tondi Sebagai suatu warisan leluhur, tentunya kita tidak sembarangan dalam pembuatannnya. Ada tata cara yang telah dibuat oleh leluhur kita sebelumnya, meskipun ada perubahan, namun tidak boleh menghilangkan nilai kesakralan adat budaya itu sendiri.  Adapun tata cara pembuatan In

Lomang

Gambar
Makanan khas daerah, hampir diseluruh nusantara ada makanan ini. Hanya saja cara penyajian dan pemasakan yang mungkin sedikit berbeda. Bahasa kampungku disebut lomang, makanan tradisional yang cukup nikmat. Makanan ini hampir diseluruh nusantara ada, entahlah kalau di luar negeri, maklum saja penulis belum pernah plisiran ke luar negeri kecuali ke luar nagari (dialek minang). "Nagari adalah kumpulan dari beberapa jorong, setiap jorong dikepalai oleh seorang kepala jorong, dan nagari juga dipimpin oleh kapala nagari. dan beberapa nagari menjadi kecamatan, sehingga di Sumatera Barat tidak kita temukan desa. Bentuk administratif yang terus dijaga, K earifan lokal yang masih terus dipelihara". Lomang juga adalah kearifan lokal yang semestinya kita jaga dan lestarikan, sayang pemerintah kita masih kurang peduli dengan kearifan kearifan lokal. seperti halnya sistem kepemerintahan di Minangkabau yang bernama Nagari dan Jorong. Layak kita ajukan ke UNESCO, sebagai kekayaa

SIAN TAROMBO TU PARTUTURON

Gambar
Sebuah Kegiatan yang menjaga dan melestarikan Adat Budaya Batak Angkola, ditengah Serangan Modernisasi, kapitalisasi, dan liberalisme. Kelompok Mahasiswa ini menjaga mengumpulkan kekuatan untuk menjadi penjaga, dan perawat warisan leluhur yang perlahan mulai meredup ditengah generasinya sendiri.  Tarombo menjadi ciri khas ethnis Batak Angkola khususnya, Batak pada Umumnya. Bisa juga ditemukan pada suku bangsa lainnya, seperti pada bangsa Arab yang juga menjaga garis keturunnnya dengan baik.  Suku Minang juga demikian halnya, hanya saja mereka menarik dari pihak ibu (Matrineal). Namun pada hakikatnya menjadi representasi historys dari setiap individu. Untuk menjaga identitas diri dan garis keturunannya. Sebagai nilai dari sebuah budaya, ketika pengikut budaya itu sediri menjaga dan mempertahankan nilai nilai yang terkandung didalamnya. Meskipun dinamis dan mengikuti perkembangan zaman namun nilai budaya itu tetap bisa dipertahankan.  Ketika unsur ini

HURISTAK KANDIDAT DESA ADAT (Sebagai Wujud "TANO ADAT DIGOMGOM IBADAT") DI PADANG LAWAS

Gambar
Istana Kerajaan Huristak (Kandidat Desa Adat) Kabupten Padang Lawas tidak hanya memiliki kekayaan alam yang melimpah, namun juga memiliki kekayaan adat budaya yang cukup tinggi dizamannya. Terbukti dengan adanya peninggalan sejarah yang hingga saat ini bisa kita nikmati yaitu candi, Bagas Godang (Istana Raja Raja).  Neraca Pendidikan Daerah. Menyajikan tentang perkembangan pendidikan Di masing - masing daerah.  Sebuah platform informasi potret kinerja daerah terhadap pendidikan. Kita bisa melihat bagaimana keseriusan PEMDA, dalam memajukan dunia pendidikan di daerah masing masing.  Bagaimana Political will pemda bersama DPRD mengalokasikan APBD terhadap dunia pendidikan, statistik guru, kondisi ruang belajar, bahkan sampai pada hasil ujian.  Menarik untuk disajikan dan dipelajari, apalagi pengembangan suatu daerah konsentrasi dalam bidang pendidikan. Kali ini kita soroti kabupaten penulis sendiri, yang memiliki motto "Tano Adat Digomgom Ibadat" sebuah