Postingan

Menampilkan postingan dengan label Masyarakat

Lagi dan Lagi (3 Komponen Pendidikan)

Gambar
Izajah itu bukti pernah bersekolah, bukan bukti berilmu (RG).  Edisi kemarin, kami tuliskan soal ini juga. Kalau tidak menyalahi pendidikan karakter yang kita harapkan, belum mencapai target yang diharapkan. Apalagi ditengah wabah covid19, yang menurut mereka grafiknya masih stabil.  Ujian sebagai salah satu instrumen dalam dunia pendidikan kita, untuk mengukur tingkat Intelegensi dari Peserta Didik. UNBK atau CBT yang terupdate, mulai di perkenalakan sejak 5 tahun belakangan. Sedang istilah sistem pendidikan yang menggunakan nilai Ujian Akhir sebagai standar kelulusan mulai di berlakukan sejak tahun 2003 semenjak UU SISDIKNAS mulai berlaku. Kita cukup bangga dengan pelaksanaan ujian ini, tentunya Para peserta didik akan semakin termotivasi untuk lebih giat dalam belajar. Meskipun sebagian lagi memandang itu sebagai momok yang menakutkan, menjadi sosok yang menjadikan ujian ahir sebagai ujian yang paling sakral, meskipun itu sesungguhnya tidaklah begitu menyeramkan. Ketika

PISANG WISATA INOVASI

Gambar
Kemajuan zaman dan teknologi, berbanding lurus dengan kemajuan pola pikir manusia itu sendiri. Penyebaran informasi yang super cepat, diharapkan bisa menyumbang inovasi inovasi disegala sektor kehidupan.  Kali ini kita ingin bercerita, sekaligus berinovasi untuk kemaslahatan masyarakat banyak. Setidaknya menjadi catatan harian dalam kehidupan kita, jika suatu saat nanti ada orang yang membaca tulisan kita ini.  Kita mulai!!! Tahun 90 an kebawah, di eks Kecamatan Barumun Tengah Kabupaten  Padang Lawas. Yakni Kecamatan Barumun Tengah sebagai Induk, Kecamatan Huristak, Kecamatan Aek Nabara Barumun, Kecamatan Sihapas Barumun, Kecamatan Barumun Barat paling muda. Pisang pernah menjadi salah satu komoditas unggulan, setiap hari kamis kita menyaksikan berton ton pisang keluar dari jembatan Binanga.  Aliran sungai barumun yang memanjang dari ulu aer hingga labuhan bilik. sesungguhnya menjadi anugerah Tuhan pada masyarakat yang tinggal di bantaran sungai barumun.  Puluhan batang Pis

SIAN TAROMBO TU PARTUTURON

Gambar
Sebuah Kegiatan yang menjaga dan melestarikan Adat Budaya Batak Angkola, ditengah Serangan Modernisasi, kapitalisasi, dan liberalisme. Kelompok Mahasiswa ini menjaga mengumpulkan kekuatan untuk menjadi penjaga, dan perawat warisan leluhur yang perlahan mulai meredup ditengah generasinya sendiri.  Tarombo menjadi ciri khas ethnis Batak Angkola khususnya, Batak pada Umumnya. Bisa juga ditemukan pada suku bangsa lainnya, seperti pada bangsa Arab yang juga menjaga garis keturunnnya dengan baik.  Suku Minang juga demikian halnya, hanya saja mereka menarik dari pihak ibu (Matrineal). Namun pada hakikatnya menjadi representasi historys dari setiap individu. Untuk menjaga identitas diri dan garis keturunannya. Sebagai nilai dari sebuah budaya, ketika pengikut budaya itu sediri menjaga dan mempertahankan nilai nilai yang terkandung didalamnya. Meskipun dinamis dan mengikuti perkembangan zaman namun nilai budaya itu tetap bisa dipertahankan.  Ketika unsur ini