Postingan

Menampilkan postingan dengan label Huristak

Mulak Tondi Tu Badan

Gambar
Mulak Tondi Tu Badan  Istilah dalam bahasa Batak Angkola, istilah atau ungkapan yang sudah biasa didengar ditengah masyarakat.  Tulisan ini sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih, dalam istilah adat disebut dengan upa upa. Meskipun dalam adat, tidak masuk kategori   Upa Upa. A tas perhatian dari pihak swasta dalam hal ini PT. ANJ Agri. tbk. Perusahan yang bergerak dibidang perkebunan Kelapa sawit di wilayah Kecamatan Huristak, Barumun Tengah Kabupaten Padang Lawas, Kecamatan Simangambat, Ujung Batu Kabupaten Padang Lawas Utara. Meskipun pada awalnya, Huristak, Simangambat, Ujung Batu masuk kedalam wilayah Kecamatan Induk Barumun Tengah Kabupaten Tapanuli Selatan.   Dia ari ari naung salpu, leng rodoi marsak niroha. Namambaen ngotngot diate ate, andung dibagasan ro. Marnidahon pangalaho, pangarohai nahurang tupa dohot nahurang tama.  Attong diari sadarion!!! Ari natupa boti nadenggan.  Baen nadung sahut angan angan, sombu malungun, mamokmok ma sibuk namarniang. Ulang

HURISTAK (KANDIDAT DESA ADAT) II, CIRI CIRI DESA ADAT

Gambar
Sopo Godang Huristak, Salah satu peninggalan Adat budaya Masyarakat Luat Huristak. Dalam tatanan masyarakat Adat Batak, baik itu puhak Angkola, Tobasa, Simalungun, Karo konsep Dalihan Natolu tidak pernah lepas dari kehidupan masyarakat. Mulai dari Partuturon (Tutur Sapa), Parhutaon (Desa), konsep ini menjadi pondasi utama.  Dalam membangun, sebuah desa maka peran Dalihan Natolu menjadi sangat sakral, sebuah desa tidak bisa berdiri jika tidak terpenuhi tiga komponen dalam Dalihan Natolu (Suhut, Mora Anak Boru). Ketiga komponen ini menjadi pilar utama dalam berdirinya desa tersebut. Ada dua istilah desa dalam masyarakat adat Batak, yaitu:  1. Huta 2. Nai Pahuta Desa adat adalah sebuah istilah yang menunjukkan tatanan kehidupan masyarakat pedesaan. Desa adat memberikan gambaran tentang masyarakat adat itu sendiri. Dimana struktur kemasyarakatan masih memegang erat petunjuk dan teknis adat itu sendiri. Dalam Undang undang Negara Kesatuan Republik Indonesia masyarakat adat diaku