Postingan

Menampilkan postingan dengan label membaca

Taksonomi Menulis

Gambar
Taksonomi Menulis Dalam tulisan kami kemarin, kita sudah lihat bagaimana Indeks membaca kita 0,001. Dengan kata lain dari seribu orang، hanya satu yang menjadi pembaca giat. Hal ini bisa juga kita uji secara sederhana, dari tulisan kemarin (Taksonomi membaca) yang kami posting di berbagai media sosial. Salah satunya facebook ini, hinggga tulisan ini kami rilis. Dari 3310 pertemanan kami, 67 yang melike, dengan asumsi mereka semua membaca hingga tuntas.  Dengan kesimpulan sederhana kita ini, kita harus akui dengan jujur. "KEMAMPUAN DAN KEMAUAN MEMBACA KITA RENDAH". Jika kita kaitkan dengan tingginya penyebaran Hoax di masyarakat, maka ini sangat berkaitan sekali. Semakin tinggi minat baca, semakin kuat analisis dan ketelitian menerima informasi. Sebaliknya, jika minat baca rendah, semakin mudah menerima, menyebar, dan percaya dengan informasi bersifat hoax.  Akibat kurang analisis, kurang data, kurang informasi. Terlepas dari indikator lain penyebab mereka tidak me

Taksonomi Membaca (Catatan HARDIKNAS 2021)

Gambar
Taksonomi Membaca (Catatan Hardiknas Covid19) Tidak dipungkiri diluaran sana,  membaca tampaknya sudah  menjadi kebiasaan, bahkan kebutuhan banyak orang. Mereka misalnya para guru, akademisi, mahasiswa, pelajar, dan semua profesi lain.   Bagaimana dengan kita di sini?   Tentu saja berbeda dong! Kita punya ciri khas sendiri dalam membaca. Kalau di luaran sana membaca adalah kebiasaan bahkan kebutuhan, di kita membaca adalah KEWAJIBAN (baca: wajib kifayah, kalau seorang sudah membaca, hilanglah kewajiban yang lain hehe...). Bahkan di beberapa tempat membaca merupakan KEAJAIBAN! Itulah sebabnya saat ini, negara kita memiliki indeks membaca sebesar 0,001. Artinya, hanya ada SATU (Oh my God!), ya, satu dari seribu orang Indonesia tersayang adalah pembaca yang getol.  Memprihatinkan yach?  Meskipun ini memprihatinkan, kita tidak boleh berhenti berharap bahwa ke depan angka ini akan meningkat pesat dengan semakin mengertinya kita akan pentingnya membaca dan bagaimana caranya. Apal

MUSIBAH TERBESAR

Gambar
Musibah terbesar ummat manusia adalah hilangnya minat belajar dan membaca buku. Musibah adalah peristiwa yang menyebabkan sesuatu hal tidak bisa kita lupakan.  Musibah bisa saja menimpa siapa saja, kapan dan dimana saja. Tua atau muda, bahkan musibah tidak kenal status sosial seseorang. Karena musibah bukan sesuatu yang berwujud dan dapat diterka oleh manusia itu sendiri.  Jika kita lihat secara empiris, Musibah terjadi sisebabkan oleh karena 2 hal. Pertama : Disebut dengan Musibah Sunnatulloh, kejadian yang menimpa seseorang atau suatu koum. Yang tidak bisa diprediksi oleh manusia itu sendiri, sehingga tidak ada persiapan manusia menghadapinya. Seperti Covid19, Tsunami, Letusan gunung merapi,  yang saat ini melanda dunia, terlepas dari nilai politisnya, kejadian yang menimpa dunia ini bisa kita kategorikan sebagai musibah sunnatulloh.  Adapun yang menjadi ciri ciri dari sebuah musibah sunnatulloh antara lain, Tidak dikenali sebelumnya, berlalu cepat, tidak atau belum ditem