PISANG WISATA INOVASI

Kemajuan zaman dan teknologi, berbanding lurus dengan kemajuan pola pikir manusia itu sendiri. Penyebaran informasi yang super cepat, diharapkan bisa menyumbang inovasi inovasi disegala sektor kehidupan. 

Kali ini kita ingin bercerita, sekaligus berinovasi untuk kemaslahatan masyarakat banyak. Setidaknya menjadi catatan harian dalam kehidupan kita, jika suatu saat nanti ada orang yang membaca tulisan kita ini. 

Kita mulai!!!
Tahun 90 an kebawah, di eks Kecamatan Barumun Tengah Kabupaten  Padang Lawas. Yakni Kecamatan Barumun Tengah sebagai Induk, Kecamatan Huristak, Kecamatan Aek Nabara Barumun, Kecamatan Sihapas Barumun, Kecamatan Barumun Barat paling muda. Pisang pernah menjadi salah satu komoditas unggulan, setiap hari kamis kita menyaksikan berton ton pisang keluar dari jembatan Binanga. 

Aliran sungai barumun yang memanjang dari ulu aer hingga labuhan bilik. sesungguhnya menjadi anugerah Tuhan pada masyarakat yang tinggal di bantaran sungai barumun. 

Puluhan batang Pisang akan terlihat disepanjang sungai Barumun, sebagai pertanda bahwa masyarakat panen pisang. Hal ini bisa dijumpai pada hari Rabu dan Kamis saja. Ratusan hektar Pisang tumbuh subur di sepanjang aliran sungai Barumun. Menjadi salah satu pendapatan masyarakat, khususnya masyarakat Barumun Tengah. Selain pertanian padi, tanah subur anugerah ilahi.

Jenis pisang yang ditanam diberi nama SIBARANGAN, meskipun ada jenis lain yang ditanam. Jenis ini dianggap lebih laku dipasaran, sebagai bahan utama dari pisang goreng. 

Cerita mulai berubah alur, Semenjak kedatangan  ekspansi "Kelapa SAWIT", masyarakat berubah. Lahan lahan pisang di ganti menjadi sawit, sehingga pisang hampir tidak ditemukan lagi di pinggir jembatan Binanga setiap hari Kamis. Mobil coaldiesil pembawa sawit yang tiap hari hilir mudik, membawa  sawit penduduk yang dipanen. Komoditas Pisang akan lebih mudah menemukannya di tengah pasar yang dibawa dari Kabupaten Nias, Tapanuli Selatan dan daerah lain.

Ini sejarah pisang di Binanga. Lewat tulisan ini saya tersadarkan, bahwa kita pernah berjaya dengan komoditi ini. Tanpa manajemen dan pengelolaan yang baik, mampu menguasai pasaran.  

Bagaimana jika sekarang, dengan adanya dana desa, bantuan pemerintah. Dan juga penyuluh pertanian yang hampir ada di setiap Kecamatan, menjadikan ini sebagai program untuk peningkatan pendapatan masyarakat. Mungkin sangat Mustahil untuk mengebalikannya kepada era 90 an. 

Jika komoditas Pisang dikembangkan banyak Keuntungan yang didapat, termasuk harga tidak diatur oleh perusahaan. Berbeda dengan sawit, pabrik yang mengatur harga sesuka hatinya. Sedangkan pisang, selain menjadi cemilan. Pisang bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan, alhasil seperti harga menjadi ketentuan petani.

Lapangan Kerja akan terbuka. Oleh oleh khas Padang Lawas hasil olahan Pisang. Komoditi unggulan di wilayah ini. Rakyat makmur, sejahtera, Pemerintah nyaman bekerja. 

PISANG mungkinkah dikau Hadir lagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mulak Tondi Tu Badan

Cerita Rakyat "BORU AGIAN NA MATE MALUNGUN"

Kepemimpinan Rasulullah Dalam Pendidikan