Kopi Takar (Sesep Do Ulang Dorngok)

Sesep do Ulang Dorngok. Salah satu keunikan bagi penikmat kopi.

Jika Judul tulisan kali ini pembaca kurang paham, maaf itu bukan kapasitas kami menjelaskannya, silahkan dicari sendiri maknanya. 
Soal kopi  kami kurang paham, kami tidak termasuk penggemar kopi, hingga kurang paham mana kopi manis, kopi pahit,dan kopi sedang. Namun yang pasti kami juga minum kopi, meski dalam taraf kategori jarang sekali. 

Kenapa banyak orang suka dengan Kopi?
Begitu terkadang lahir pertanyaan kami. Biarlah kita biarkan dia liar, mencari sendiri jawabannya. Toh jawab ini bukan soal benar salah, dan menikmati kopi memang harus perlahan lahan agar keluar aroma khas dan rasa istimewanya. 

Kenapa KOPI TAKAR  jadi tema gambar tulisan, ini baru pertanyaan yang harus kita cermati dengan baik, di hari baik di bulan baik ini. Diawal Desember, semoga segala kebaikan mengalir deras dalam hati dan sanubari kita. Bagi yang kepanasan mendengar istilah Desember saran saya, segeralah anda cari warung kopi, jangan lupa Disesep do ulang Dorngok stress anda  bisa berkurang, stress anda pada beban adminstrasi bisa berkurang, stress anda karena gaji tak naik naik bisa berkurang. Stress anda karena gagal move on dari fitnahan bisa berkurang, dan banyak lagi manfaat kopi ini. 

Bagaimana dengan Kopi Takar?
Mari kita simak Caranya
Pertama,
Tempat menyajikan kebiasaan di warung warung Kopi, kopi diseduh, dituang dalam cangkir, tergantung selera ukuran cangkirnya, namun yang lajim kopi selalu diseduh kedalam cangkir atau gelas. 
Lantas apa yang menjadikan Kopi takar ini begitu spesial. Jawabannya sederhana kopi diseduh bukan pada tempat biasa, tempat yang unik, mudah didapat dan murah, menjadikan nilai kopi menjadi tinggi. 
Kawanku!!!
Cari nilai tersendiri dalam diri kita, karena Tuhan menciptakan kita memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing. Lantas kenapa anda bangga dengan orang lain, padahal anda sendiri punya potensi menjadi yang terbaik. Jangan bermimpi yang muluk, susah, cukup kesederhanaan, keramahaan dan kesopanan akan melesitkan nilai anda nantinya. 

Kedua
Rasa, ya rasa.........
Kebiasan kopi itu rasanya biasa, sedikit manis, pahit, tapi ini ada sedikit aroma kayu manis, sehingga menambah selera para penikmat kopi, itu saja sedikit menambah rasa. Maka dia sudah punya branding yang siap dijual dipasaran.

Banyak orang sering mencontoh, meniru orang lain, tidak pede kata anak muda zaman now, dengan kemampuan dirinya sendiri,
contoh pake baju niru gaya orang lain, pake celana, gaya orang lain, pas atau tidak urusan belakangan, yang penting trend masa NOW .
padahal berpakaian itu bukan soal gaya, itu soal susila, kesopanan.

Perlahan lahan seseplah kelebihan dan kekurangan kita, telusuri bakat dan keterampilan kita. Jangan Di Dorngok Apa yang anda lihat dan saksikan barang kali itu tidak pantas, tidak sesuai dengan tata krama dan sopan masyarakat itu sendiri.
Jadilah penikmat kopi, yang mengetahui aroma dan rasa kopi itu sendiri. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mulak Tondi Tu Badan

Cerita Rakyat "BORU AGIAN NA MATE MALUNGUN"

Kepemimpinan Rasulullah Dalam Pendidikan