Sejarah Ahli Falakiyah Dari Angkola

Falakiyah adalah salah satu cabang ilmu syariat. Ilmu yang mempelajari tentang penetapan waktu, sholat, awal Puasa Ramadhan, Arah Kiblat dan juga mengenai waktu sholat fardhu. 

Ilmu ini menjadi wajib untuk di pelajari, melihat kaitannya dengan Salah satu Ibadah wajib dalam syariat Islam yakni Ibadah Sholat. Syarat Sah sholat adalah dengan masuknya waktu sholat, menghadap kiblat. Maka untuk mengetahui, kapan waktu masuknya sholat. Maka diperlukan ilmu falakiyah, demikian juga mengetahui arah Kiblat juga menjadi bagian syarat sah sholat. Meski dalam waktu tertentu dibolehkan tidak menghadap kiblat. 

Padang Lawas Utara menjadi salah satu bagian dari provinsi Sumatera Utara. Tepat berada sekitar 6.824 Km. Menyeberangi Lautan dan juga beberapa negara dikawasan Asia. Ilmu falakiyah menjadi alat paling penting, untuk menentukan arah kiblat, waktu sholat bagi kawasan Padang Lawas Utara, Tapanuli Bagian Selatan, Sumatera Utara dan Indonesia pada Umumnya.
Syekh Usman Ahmad Siregar bin Syekh Ahmad Daud Siregar, sebagaimana kami tuliskan dalam edisi sebelumnya. Dikenal sebagai salah satu ulama falakiyah di kawasan Tapanuli Bagian Selatan. Kepiawaiannya dalam ilmu falakiyah dan Hisabiyah tidak diragukan lagi. Dalam alamanak yang Jadwal Puasa Ramadhan yang dikeluarkan Kementerian Agama Kabupaten Padang Lawas Utara dan Pemkab Padang Lawas Utara melalui persetujuan beliau. 

Kepiawaiannya ini, menjadikan namanya harum di Negara tetangga. Di Madrasah Minhajul Qowim Kedah Malaysia, Beliau menjadi Guru Undangan untuk mengajarkan Kitab Falakiyah dan Hisabiyah. 
Dalam sejarahnya sekitar tahun 1900 an, ayahanda beliau Syekh Ahmad Daud Siregar Annaqsyabandi. Pernah menimba ilmu kenegeri seberang, Kedah, Fhatoni (Fhatani) Thailand. Sehingga bagi santri, atau murid murid disana serasa kembali mengulang sejarah masa lalu. Syekh Usman Ahmad kembali mengajar disana kedah dan Fhatani Thailand. 

Hal ini tentu menjadi Kebanggaan tersendiri bagi kita santri beliau, selain memiliki ulama kharismatik ditengah tengah kita. Juga kita masih memiliki lautan ilmu yang hingga saat ini bisa kita menimba ilmu darinya. Falakiyah, Hisabiyah. Ilmu alat, Nahu, Shorof, Mantik, Bayan, Balagha, Tafsir dan juga Thariqot Annaqsyabndiyah. 

Dibalik itu, ini juga menjadi satu pesan moral bagi kita santri beliau, dan warga sekitarannya agar tidak melupakan Lautan ilmu yang berada disamping kita. Semestinya kita lebih giat lagi dalam menggali ilmu pengetahuan dari sumber yang bersanad hingga ke Rasulullah SAW. 

Komentar

Unknown mengatakan…
Masya Allah tabarokalloh abanganda...
Semoga dgn tulisan ini membangkitkan semangat para santri khusus nya di daerah Tapanuli untuk menimba ilmu dari ayahnya syekh Usman Ahmad Siregar
Unknown mengatakan…
Barokallohu laka ya seykhuna fi kulli hal. Wa ala kulli talamijika.
Taufik Akbar Hasibuan mengatakan…
امين اللهم امين

Postingan populer dari blog ini

Mulak Tondi Tu Badan

Cerita Rakyat "BORU AGIAN NA MATE MALUNGUN"

Kepemimpinan Rasulullah Dalam Pendidikan