HARI ISLAH NASIONAL (Belajar Mengamati)

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada :

Ketuhanan Yang Maha Esa,

kemanusiaan yang adil dan beradab,

persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,

serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pembukaan Undang Undang dasar 1945 diatas, menjadi cerminan Pilot Projec masa depan bangsa Indonesia. Negara yang sejahtera, cerdas, tertib, damai dan berkeadilan sosial. Harapan para Founding Father bangsa ini, dan tentunya menjadi harapan kita bersama seluruh anak bangsa. Apapun Agamanya, sukunya, warna kulitnya bahasanya. Kita bersepakat dalam Bangsa yang satu, Tanah Air Yang satu, dan bahasa yang satu. 

Pergolakan pemikiran, pergolakan politik, ekonomi, sosial budaya, terlebih pergolakan agama semakin meruncing dari hari kehari. Seakan tidak ada habis habisnya musibah yang menimpa negeri yang kita cintai ini. Kasus korupsi yang meningkat, keamanan yang mulai terancam, nyawa yang mudah melayang. Kebebasan melaksanakan ajaran agama mulai terusik. Ini semua bermuara kepada persoalan kepada rasa keadilan sosial, kesejahteraan, kecerdasan yang mulai bergeser hari kehari, dari apa yang diharapkan dalam perjuangan kemerdekaan. 

Inisiator Islah

Pilpres telah berahir, presiden terpilih telah dilantik, dan sudah tancap gas mewujudkan nawacita yang dikampanyekan. Bahkan record baru didunia terpecahkan di tahun 2020 ini. Seorang rival abadi, mulai dari 2004, menjadi pembantu presiden terpilih untuk mewujudkan cita citanya, bahkan dapat bonus calon wakil presiden yang juga ikut bergabung dalam rombongan perahu besar bernama Kabinet Kerja Jokowidodo KH. Ma'ruf Amin. 

Apapun perbedaan pandangan politik, ketika pilpres dulu. Hari ini melebur menjadi satu dalam bingkai NKRI, untuk mewujudkan cita cita luhur bangsa ini. Mereka membuang egonya, untuk menyatukan kapal yang hampir tenggelam. Oleh riak gelombang politik yang sedang gerjadi saat ini.

Maka sangat wajar dan pantas empat tokoh bangsa, putra terbaik bangsa ini, bersatu dalam mewudkan cita cita dan harapan bangsa ini. Sehingga jurang yang mulai melebar tidak semakin dalam, yang sewaktu waktu bisa menjadi bom waktu dalam bingkai NKRI. Sewaktu waktu bisa meledak, bisa meluluh lantankan peradaban umat manusia di Indonesia. 

PRABOWO- SANDI menjadi tokoh central dalam mewujudkan ini, menyapa dan menata kembali kehidupan yang penuh perdamaian dan juga menyusun barisan dalam mewujudkan cita cita membesarkan bangsa ini. Sifat kenegarawan mereka, semestinya menjadi contoh bagi pemimpin daerah, Gubernur, Bupati, Walikota, Camat, lurah, dan bahkan kepala desa sekalipun. 

Islah Nasional

Perseteruan politik sah dan legal dalam bingkai negara demokrasi kita ini, begitu juga halnya menjadi oposisi dari sebuah pemerintahan adalah keniscayaan dalam bingkai demokrasi. Namun tanpa mengesampingkan kepentingan nasional, semestinya juga menarik diri untuk tidak bertahan dalam pertikaian politik, yang tentunya menjadi korban adalah rakyat itu sendiri. 

Dalam skala kecil, pemilihan kepala desa menjadi jurang dan perseteruan politik diberbagai desa. Tidak jarang sebuah desa mengalami disharmonisasi, kehilangan persaudaraan dan tidak jarang berujung pada bentrok fisik. Hal ini tentu kita tidak harapkan, meskipun kita memakai sistem demokrasi dalam kepemerintahan kita. 

Melunak dan bergabungnya Prabowo Sandi dalam arus barisan pemerintahan, semestinya juga diikuti oleh para kepala desa yang tidak terpilih dan yang terpilih untuk mewujudkan desa yang makmur. Misalkan Diangkat menjadi ketua BPD, KAUR dan sebagainya. Mungkin pergolakan politik didesa akan sedikit melunak, yang berimbas kepada pembangunan desa yang sesuai dengan cita cita dan harapan. Meskipun kita belum tahu apa tujuan Prabowo Sandi bergabung, namun setidaknya ini menjadi catatan baru dalam dunia politik di negara kita. 

Dengan demikian cita cita dari pendiri republik ini, akan semakin mudah untuk mewujudkannya. Terlepas dari misi lain mereka dalam meraup keuntungan dalam menduduki jabatan, dan itu hanya perlu pengawasan ketat dan transfaran. 


Coba coba jadi pengamat

Kobun kobun

@Guru Alif Alif

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mulak Tondi Tu Badan

Cerita Rakyat "BORU AGIAN NA MATE MALUNGUN"

Kepemimpinan Rasulullah Dalam Pendidikan