Kisah Yusuf Diterkam Serigala

Yusuf adalah anak yang luar biasa, diantara anak anak ayahnya Yaqub Alaihi salam. Cerdas, memiliki rupa yang elok dan juga sangat sopan dan santun. 

Ibunya bernama Rahil meninggal dunia ketika Yusuf masih kecil bersama adiknya Bunyamin, menurut para ahli sejarah usia Yusuf kala itu 12 tahun sedangkan Bunyamin 8 Tahun. 
Karena kematian Ibunya, Ayahnyan Nabi Yaqub As sangat cinta kepada kedua anaknya. 

Kecintaan Yaqub dan juga ummatnya, menyebabkan Saudara saudaranya iri, dan selalu memusuhi Yusuf. Mereka selalu berusaha mencelakai dan menjerumuskan Yusuf As. Semakin mereka benci, semakin kuat rasa cinta dan hormat Yaqub dan ummatnya. 

Walaupun bagaimana juga, kecintaan disembunyikan akan tetap juga kelihatan. Demikian juga dengan kebencian, akan muncul kepermukaan suatu saat akan muncul jua kepermukaan. 

Suatu hari, mereka yang membenci dan dengki terhadap Yusuf berkumpul dan bermusyawarah. Mereka sama sama mengemukakan perasaan masing masing atas perlakuan bapaknya yang tidak adil menurut mereka. 

Salah seorang mengajukan usulan: "Saya tidak mengerti kenapa Ayah kita lebih mencintai Yusuf, Kita lebih tua, kuat. Kita sudah banyak berjasa, membantu dan menolong keluarga kita. Kena Yusuf yang dicintai dan di hormati oleh ayah dan masyarakat" 

Yang lain menambahkan : "Kecintaan mereka kepada Yusuf sudah nyata, seperti terangnya Matahari disiang hari. Jika kecintaan terus dibiarkan maka akan berkuasa nantinya. Kecintaan mereka sudah tidak bisa kita hilangkang dengan kata kata dan bujukan lagi. Apalagi dengan kepintaran dan kejernihan akal. Sebab cinta mereka sudah sangat dalam dihati mereka.
Tidak ada jalan lain, selain menghilangkan Yusuf dari pergaulan kita. Membunuhnya dan menghilangkan semua bukti atas pembunuhan itu. Kita bawa Yusuf ketempat yang jauh,  kita berikan kepada hewan buas, atau kita kubur hidup hidup digurun Pasir. 
Jika Yusuf sudah tidak ada, maka kecintaan mereka akan berpindah kepada kita. Jika sudah demikian nanti kita taubat kepada Allah atas apa yang kita perbuat. 

Namun pendapat Yahuza lebih masuk akal, dan diterima oleh mereka semua. "Yusuf tidak berdosa, juga tidak bersalah kepada kita, kita semua adalah keturunan Ibrahim yang mulia. Sebaiknya Yusuf kita bawa ke sumur Jub, yang letaknya jauh dari sini, letakkan Yusuf disana, jika dia beruntung akan ada yang mengambilnya menjadi budak. Jika tidak dia akan mati perlahan lahan, jika demikian kita selamat dari dosa pembunuhan". 

Setelah berdebat panjang dengan Yaqub ayah mereka, ahirnya Yusuf diizinkan ikut bersama mereka mengembala kambing. Mereka riang, mendengar jawaban dari ayahnya meski ayahnya sadar akan terjadi propaganda besar terhadap putranya Yusuf. 

Keesok harinya, pagi pagi buta. Tidak seperti biasanya, mereka bergegas untuk berangkat mengembala. Menuju sumur Jub yang cukup jauh dari kampung mereka, sebelum sampai, niat buruk mereka sudah tidak bisa lagi mereka sembunyikan desakan hati yang jahat dan iri. Kedengkian yang memuncak mereka paksa Yusuf untuk membuka bajunya, hingga telanjang meski sumur itu masih jauh. 

Mereka menyangka dengan jalan itu mereka mengobati hati mereka, mereka mengira ayah mereka nanti akan melupakannya. Mereka lupa akan kekuasaan Allah, mereka lupa bahwa dapat melakukan apa saja sesuai kehendaknya. 

Ketika malam telah menjelang, mereka dengan raut wajah yang sedih menceritakan kepada Ayah mereka, bahwa Yusuf telah diterkam Serigala. Mendegar kisah mereka Ayah mereka Yaqub menjawab "Nafsu dan kedengkian kalian, menyebabkan kejadian mengerikan ini, kejadian ini sudah terjadi. Tidak ada yang lebih baik bagiku selain bersabar, sampai datang saatnya nanti, dimana akan terbukti apa yang sebenarnya terjadi. Hanya kepada Allah aku mohon pertolongan atas segala galanya"

Memang sudah menjadi kodrat irodat Allah yang Maha Kuasa, untuk menguji hambanya yang taat dan berbakti sebagai cobaan yang berat. Bukan dengan maksud menyakiti dan menyiksanya, beginilah kita memahami segala nasib yang menimpa para Nabi. Bahwa mereka juga tidak luput dari ujian dan cobaan. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mulak Tondi Tu Badan

Cerita Rakyat "BORU AGIAN NA MATE MALUNGUN"

Kepemimpinan Rasulullah Dalam Pendidikan