Predator Anak Mengganas di Padang Lawas, Solusi Mengatasinya

Predator adalah hewan pemangsa, pemburu, pemakan sejenis. Hewan ini tidak memilih jenis, usia dan juga hukum. Seperti singa, Harimau, Buaya, Srigala, Anjing dan sebagainya. 

Istilah predator saat ini sudah tidak lagi menunjuk kepada hewan saja, bahkan istilah ini sudah sampai digunakan kepada kehidupan manusia yang mirip dengan prilaku hewan atau binatang. Kemiripan prilaku, dan juga ketiadaan adab, etika dan norma norma menjadikan Istilah ini kerap kali digunakan untuk menunjuk seseorang yang berprilaku seperti hal tersebut. 

Dalam tulisan kita kali ini, kita ingin menyoroti prilaku menyimpang yang terjadi pada seseorang, yang seharusnya di gugu dan ditiru. Mencari akar penyebab dan juga solusi terhadap kejadian tersebut. Kita tidak membicarakan dari sudut pandang hukum, yang mencari benar dan salah. Karena setiap manusia yang melakukan tindakan asusila, apalagi yang menjadi korban adalah anak dibawah umur. Tidak dibenarkan dalam kacamata hukum, apapun alasan dan pembelaan terhadapnya. 

A. Penyebab Terjadinya Penyimpangan

Kita istilahkan dengan penyimpangan, disebabkan perilaku yang terjadi diluar kebiasaan normal manusia biasa. Meskipun kejadian seperti ini bukan kali pertama, namun tetap dalam ranah penyimpangan manusia normal. 
Adapun penyebab terjadinya penyimpangan seks bagi manusia disebabkan oleh : 
1. Saluran seks (Biologis) tidak berjalan
Dengan kata lain, seks sebagai kebutuhan normal manusia dewasa, tidak tersalurkan dengan baik. Sehingga muncul penyimpangan di kalangan orang dewasa. 
Secara naluriah saluran ini telah Tuhan ciptakan dengan baik, kesukaan pria kepada perempuan, atau sebaliknya. 

2. Kelebihan Hormon
Kelebihan hormon juga menjadi pemicu terjadinya penyimpangan, meskipun ada saluran yang tepat namun tidak bisa menmpung dengan baik. Seperti air yang tidak lagi bisa ditampung oleh paret, sehingga terjadi banjir. 

3. Kelainan orientasi seks
Kelainan orientasi seks juga menjadi pemicu terjadinya penyimpangan. Pada hakikatnya orientasi seks adalah sensasi puncak yang lahir dalam pikiran. Sehingga ketika pikiran terkontrol dengan baik. Tidaj akan terjadi penyimpangan. 

B. Solusi
Penyimpangan adalah penyakit, setiap penyakit pasti ada obatnya (Solusinya). Obat atau solusi ini, bisa diberikan setelah terjadi penyimpangan dan bisa juga sebelum terjadi penyimpangan yang disebut dengan pencegahan. 
Penyakit manusia tidak hanya terjadi pada pisik manusia saja, bisa dan pasti terjadi pada psikis manusia itu sendiri. Banyak ahli kesehatan menghabiskan waktu untuk menemukan obat dari penyakit pisik manusia, sehingga ada yang menjadi ahli pengobatan dan juga ahli kesehatan. 
Selain itu, ada juga yang menghabiskan waktunya untuk mengobati psikis manusia. 
Dalam sebuah hadist Nabi SAW Riwayat Bukhari disebutkan "Dalam jasad manusia ada segumpal daging, jika daging itu sehat, maka sehatlah seluruh tubuh manusianya. Jika daging tersebut berpenyakit, maka sakitlah jasad manusia tersebut. Dia adalah Qolbu (Hati). 

Adapun solusi yang bisa kita tawarkan dalam tulisan singkat ini adalah sebagai berikut. Namun pembaca bisa membaca tulisan kami lebih jelas lagi, dalam sebuah buku yang kami susun dengan judul "Guru Alif Alif" Terbit Tahun 2020, penerbit Insan Cendikia Mandiri. ISBN 978-623-6812-30-3. 
Solusi ini bersifat pencegahan, dengan kata lain diberikan mulai dari sejak dini. 
1. Usia 7-10 Tahun
Saat ini harus diberikan dan diajarkan mengenai adab, etika, lawan jenis, dan juga menutup aurat.
2. Usia 10-14 tahun
Masa ini adalah masa paling rawan, dimana terjadinya perubahan, cenderung ingin mencoba. Sehingga para orang tua perlu ekstra dalam mengawasi dan memberikan pemahaman. Terlebih penggunaan teknologi yang super canggih saat ini. 
3. Usia 14-16 Tahun
Dalam usia ini, seorang anak sudah masuk pranikah. Mereka harus diberikan pemahaman, pengertian, dan larangan sesuai dengan syariat agama. 
Disini salah satu letak kekurangan dari kurikulum pendidikan kita, dimana pendidikan seks, pada usia ini kurang atau tidak ada diberikan oleh sekolah, orang tua, dan juga lembaga pendidikan. Sehingga banyak generasi muda yang tidak memahami tentang seks ini. 

Inilah beberapa solusi yang bisa kita tawarkan, agar penyimpangan dan perilaku seks yang menyimpang tidak terjadi lagi. Sebagaimana beberapa kejadian yang terjadi disekitar kita. 

Selain itu, solusi lainnya adalah datang dari orang tua, lingkungan juga. Dimana orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan karakter ini. Terlebih lingkungan sekitar, sangat mendominasi terhadap perkembangan seks. Apalagi lembaga lembaga penyiaran, media sosial dan juga internet yang cukup berpengaruh dalam hal ini. Tentunya pemerintah menjadi alat untuk mengontrol hal tersebut. 

Taufik Akbar Hasibuan, M.Pd.
Praktisi dan pengamat pendidikan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mulak Tondi Tu Badan

Cerita Rakyat "BORU AGIAN NA MATE MALUNGUN"

Kepemimpinan Rasulullah Dalam Pendidikan