Doa Nabi yang Terkenal dan Tawaran Raja Jin Gunung Tsaqif

Ilustrasi Gambar (Sumber Google)

"Tidak, Saya tidak minta yang demikian..."

Sejarah telah mencatat, Perjalanan Nabi SAW kenegeri Thaif dalam misi dakwah. Tidak menghasilkan apa apa, justeru hinaan, cacian dan makian yang beliau dapatkan. Menurut para ahli sejarah, beliu disana kurang lebih satu bulan, dengan perincian, 10 hari perjalanan pergi, 10 pulang dan 10 hari di Negeri thaif. 

Beliau menemui face to face, dari rumah kerumah. Hampir seluruh warga Thaif beliu temui tanpa terkecuali, mulai dari anak anak hingga orang tua yang telah lanjut usia. Awalnya beliau bertemu tiga orang, Beliau Nabi Saw menceritakan kejahatan dan perlakuan kaum Kafir Qurais kepada Beliau, belum selesai Nabi berbicara, salah seorang berdiri sambil mengoyak-oyak Kain bekas penutup Ka'bah. Dan berkata "Mungkinkah Allah mengutusmu menjadi Nabi!?"

Belum selesai orang ini berbicara, berdiri lagi salah seorang, dan berucap "Apa Allah tidak punya Pilihan lain di Negeri Mekkah!)". Dan yang ketiga berbicara "Saya Tidak mau berbicara dengan Anda!!!".  Mereka tidak memberikan kesempatan kepada Nabi untuk menjelaskan Islam. 

"Jika demikian jawaban Tuan Tuan, maka izinkanlah Aku, menyampaikan kepada orang lain" jawab Nabi kepada para pembesar Negeri Thaif tersebut. Namun permintaan Nabi yang demikian pun tidak mereka perkenankan, bahkan mereka berbuat lebih brutal dan kasar Lagi. Mereka memanggil orang orang banyak, kasar, jahat, anak anak untuk mengusir dan melempari Nabi Saw. Hingga Nabi terdesak kepagar kebun dari Utbah Bin Rabi'ah dan Syaiban bin Rabi'ah pemuka kaum Qurais yang nyata nyata memusuhi Nabi sejak awal Islam. 

Mereka melihat kejadian ini, namun mereka membiarkan kejadian itu terjadi didepan mata mereka. Dan kelak mereka menceritakan kisah ini, kepada kaum Qurais di Kota Mekkah. 

Nabi SAW istirahat dibawah pohon kurma, milik seorang perempuan Bani Djummah yang juga melihat kejadian itu. Dalam Istirahatnya Nabi Saw melantunkan doa, menengadah tangan kelangit. 

"Ya Allah, kepadamu Jua Hamba mengadukan kelemahanku. Kekuatanku,  daya upayaku amatlah sedikit, dan hargaku amatlah sedikit dimata manusia. 
Ya Tuhan yang maha Pemurah, 
Engkaulah Tuhan sekalian orang yang dihina hinakan orang. Engkau Tuhanku. Kepada siapa engkau serahkan aku, apakah kepada orang orang yang jauh yang menyianyiakanku?  Atau kepada musuh yang menguasai segala keadaanku? 
Apabila engkau tidak marah kepadaku, maka aku tiada perduli. Akan tetapi 'afiatmu lebih luas bagiku . 
Saya berlindung dengan cahaya wajah engkau yang menerangi sekalian yang gelap. Dan yang menjadi baik segala urusan dunia akhirat. Dari pada turun atasku murkamu atau tekena marahmu, engkau yang mempunyai keridhoan, segala puji bagimu ya robbi, tiada daya dan upaya kecuali atas izin engkau" 

Mendengar doa ini, seorang budak beragama Nasrani bernama Addas, penjaga Kebun Utbah bin Rabi'ah beriba hati, ia kemudian memetik buah anggur dan meletakkannya dalam Talam, dan menyerahkannya Kepada  Nabi Saw. Dengan senang hati Nabi Saw menerimanya dan memakannya dengan diawali membaca "Bismillahirrohmanirrohim". 
Terkejut budak ini mendengar apa yang Nabi Ucapkan. Seraya berkata "Belum pernah saya mendengar ucapan ini diucapkan penduduk disini!!"  Ucapnya kepada Nabi SAW. 

Lalu Nabi Bertanya "Dari Negeri mana engkau Saudaraku?"
Budak ini menjawab "Dari  Nineva (dekat Mousul Iraq) 
Nabi :  Oh.... Dari Negerinya Yunus bin Matta. 
Mendengar demikian, semakin bertambah keheranan budak ini, bagaimana orang ini bisa tahu Yunus Bin Matta Yang jauhnya berratus Mil dari Thaif Ini begitu dalam hati budak ini, kemudia budak ini berkata "Darimana Tuan tahu Yunus Bin Matta, siapa tuan sebenarnya?)

Nabi Saw Menjawab "Yunus Bin Matta adalah saudara saya, dia seorang Nabi seperti halnya saya, membawa risalah mengajak manusia menyembah Allah" 

Mendengar hal ini, budak ini terus memeluk Nabi, mencium kepalanya, tangan dan kaki. Benar engkau, " Saya bersaksi engkau edalah benar utusan Allah"
Demikian hal yang diperbuat budak ini. 

Tidak lama berselang, Utbah bin Rabi'ah ternyata melihat dan menyaksikan kejadian ini. Dengan gusar dan marahnya, menghukum dan menyiksa budaknya tersebut. Menurut riwayat, budak tersebut mati dihukum oleh tuannya Utbah bin Rabi'ah. Dengan demikian, tak seorang pun berhasil Beliau ajak masuk Islam, justeru hinaan, cacian, Lemparan dan pengusiran yang beliau terima. 

Menurut riwayat Imam El Zurqany, Shihabul Millah, Elqhasthalani. Kejadian ini Allah menyuruh Malaikat Jibril untuk bertemu Raja Jin Di Gunung Tsaqif, kemudian memerintahkan Raja Jin tersebut bertemu dengan Nabi, kemudian meminta Nabi untuk memerintahkan Raja Jin tersebut untuk membalas Kejahatan Bani Thaif tersebut. 
Ilustrasi Gambar (Sumber Google)

Kemudian Raja Jin di Gunung Tersebut menemui Nabi, kemudia Bersalama kepada Nabi.
Jin "Assalamu alaikum Ya Rasulullah. Allah telah mendengar segala perkataan kaum kaum tuan, demikian juga perbuatan mereka kepada Tuan, Saya adalah Raja Jin Pegunungan Tsaqif. Saya diperintahkan oleh Allah Lewat Malaikat Jibril, untuk menghadap tuan, dan melaksanakan apa saja yang tuan perintahkan. Jika tuan bersedia, Gunung Tsaqif ini saya angkat dan timpakan kepada mereka".

Nabi menjawab. "Tidak, saya tidak minta yang demikian, Saya berharap bahwa dari kalangan ini Allah swt mengeluarkan orang orang yang menyembah Allah dan mengesakannya"

Mendengar jawaban ini, Raja Jin tersebut pamit, dan pergi kembali kenegerinya. Kala itu beliu ditemani oleh Zaid bin Harist budak yanh dahulu diberikan oleh Khadizah, zaid telah mempergunakan segala kemampuannya membela Nabi, sampai kepalanya pecah karena melindungi Nabi. 

Sejarah ini di nukil dari berbagai Sumber. 
Mengingatkan kita akan perjuangan Nabi menyebarkan agama Ini. Menyampaikannya kepada generasi generasi kita agar ada yang mengisahkan sejarah kepada mereka. Supaya dipahami, dan dimengeriti oleh mereka perjuangan membela agama. 

Semoga bermanfaat,


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mulak Tondi Tu Badan

Cerita Rakyat "BORU AGIAN NA MATE MALUNGUN"

Kepemimpinan Rasulullah Dalam Pendidikan