Bayi Berbicara (Kisah Manusia Pilihan)

Foto Ilustrasi

Tulisan ini bermula dari pertanyaan putri kami, melihat usianya yang baru 8 tahun. Sepertinya pertanyaan ini diluar nalarnya, namun sudah menjadi kebiasaannya membaca buku buku di lemari buku rumah. 
"Kenapa Isa Binti Maryam Ayah?
Binti itu menunjukkan perempuan!
Maryam itu perempuan, lalu ayahnya Isa Siapa? " 
Inilah dialog kami pagi ini. 
Agar pertanyaan ini bisa dipahaminya, tentu jawaban sederhana harus di cari dan dibuat semudah mungkin untuk dipahami olehnya yang masih tergolong anak anak. 

Jawaban sederhana
Allah itu Maha kuasa nak, Dia bisa berbuat apa saja yang dia kehendaki. Menjadikan sesuatu yang belum ada sebelumnya dia sanggup. 
Penciptaan Isa bukan hal yang aneh dan sulit bagi Allah. Sama halnya dengan penciptaan Adam yang tidak ada ayah dan ibunya. 
Manusia diciptakan dalam empat proses kejadian.
1. Tidak ada ayah, tidak ada ibu. Itulah Nabi Adam As. 
2. Ada ayah tidak ada Ibu. Itulah Ibunda kita Hawa, yang diciptakan dari tulang rusuk Adam As. 
3. Ada Ibu tidak ada Ayah. Itulah Nabi Isa As. 
4. Ada ayah, ada Ibu itulah kita manusia biasa ini. 
Dalam Proses penciptaan ini Allah menunjukkan kuasanya bisa melakukan apa saja yang IA kehendaki. Agar tidak ada jalan lagi bagi manusia untuk mendurhakainya. 
 
Dalam artikel ini kami kisahkan Nabi Isa As. Yang dinukil dari buku "Rangkaian cerita dalam Alquran" yang ditulis oleh Bey Arifin terbit tahun 1971 cetakan ke 20. Cetakan pertamanya pada tahun 1952. 

Tempat Maryam Bersalin disebut dengan Bethlehem (Baitullehem). Yang artinya Rumah persalinan. Sekitar 10 Km dari kota Yerussalem Palestina. Salah satu kota suci yang diagungkan oleh Alquran yaitu Baitul Muqoddis. 

Terkejutlah seluruh masyarakat, mendengar kabar Maryam melahirkan seorang Anak. Mereka mengenal Maryam orang yang suci, dari keturunan yang baik dan kokoh dan kuat. Bapaknya orang suci dan terhormat, demikian pula dengan ibunya orang suci dan terhormat. 

Bermacam macam pikiran orang atas kejadian ini, ada yang terheran heran atas keluarbiasaan kejadian ini. Ada yang memandang kejadian ini sebagai tanda kesucian dan kebesaran Maryam. Namun tidak sedikit yang mengejek, menuduh. Sebagaimana yang dipikirkan Maryam sebelum ia melahirkan Isa As. 

Berduyun duyun warga mendatangi Maryam, bertanya tentang ini dan itu. Mengatakan apa yang ada dalam akal pikiran, bathin mereka sendiri sendiri. Ada yang bertanya :
Hai Maryam!!!
Sesungguhnya engkau telah membawa sesuatu yang mungkar!

Ada yang mengejek
Hai saudara Harun, Bapakmu bukanlah orang jahat, Ibumu pun bukan orang jalang, dari mana engkau peroleh anak ini?

Banyak lagi pertanyaan yang diajukan kepada Maryam. Sesuai petunjuk dari Jibril, berdirilah Maryam, seraya menggendong bayinya (Isa As). Kemudian berkata kepada kaumnya. 
Ini adalah anakku, tanyakanlah kepadanya hakikat kejadian yang sebenarnya. Apapun yang ingin tuan tuan ingin tanyakan, silahian bertanya kepada bayi ini!!!
 
Mendengar jawaban Maryam ini, semakin heran kaumnya atas pernyataan Maryam ini. Lalu mereka berkata "Bagaimana mungkin kami bisa berbicara dengan bayi dalam gendonganmu itu? 

Atas kuasa dan izin Allah, Allah memperlihatkan kuasanya dihadapan kaumnya. Bayi kecil itu, berbicara dengan fasihnya, seperti orang dewasa pada umumnya. Bayi Isa As berkata kepada Kaumnya 
"Sesunggunya aku ini seorang hamba Allah, akan diberinya kepadaku satu Kitab (injil). Dan dijadikannya aku sebagai seorang Nabi, dijadikannya Aku sebagai orang yang berguna bagi manusia dimanapun aku berada. Diwasiatkannya kepadaku berbuat dan mengerjakan Shalat, mengeluarkan zakat, selama aku hidup. Dan aku berbakti kepada Ibuku, tidaklah aku dijadikan sebagai orang yang sombong dan durhaka. Selamatlah aku ketika aku dilahirkan, ketika aku mati dan ketika aku kembali hidup."

Tersadarlah sebagai mereka, meskipun banyak yang mengingkarinya. Banyak yang insaf dan percaya, akan kebesaran dan keagungan bayi yang baru lahir  ini. Kabar kelahirab bayi ini tersiar kemana mana, sebagian menunggu dewasa bayi kecil ini. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mulak Tondi Tu Badan

Cerita Rakyat "BORU AGIAN NA MATE MALUNGUN"

Kepemimpinan Rasulullah Dalam Pendidikan