Isra Mikrat di Mata Orientalis

"Buka kulit tampak isi" pepatah ini cukup menggambarkan tentang ilmu pengetahuan. Makna sederhananya, semakin diselami sebuah pengetahuan, semakin banyak ditemukan ilmu ilmu baru didalamnya. Begitu juga dengan Islam, semakin didalami semakin mengerti kita hakikat dari Islam Itu sendiri. 

Edisi kali ini, kami ingin menukilkan pendapat dari seorang Orientalis. Berkebangsaan Francis, yang pada akhirnya menyatakan Ke Islamannya. Bagaimana Orientalis ini menyatakan soal Isra Mikrat?. 

Pada awalnya, tentu akal menolak akan kebenaran dari peristiwa maha dahsyat ini. Sehingga banyak orang orang yang masih hijau (mau masuk Islam), pada masa awal kembali murtad dan menjadi musuh Islam karena peristiwa ini. Namun pada kenyataannya, semakin jauh kebelakang, semakin banyak para ilmuan, ahli ahli, meyakini kebenaran dari Isra mikrat ini. Justeru semakin banyak orang yang mempercayainya dibandingkan orang yang murtad karennya. 

Emile Dermenghem, begitulan namanya. Mengarang sebuah kitab riwayat hidup Nabi Muhammad Saw. Beliau menamakan buku tersebut, dengan judul (La Vie de Mahomet, "Kehidupan Muhammad"). Beliau merangkumnya dari kitab kitab Arab. 

Berikut ini beberap catatan beliau:
Pertengahan malam yang hening, ketika alam mulai asik dengan buaiyannya. Burung terlena dengan tidurnya. Binatang buas istirahat. Angin berhenti dari tiupannya, anak air berhenti dari desirannya.
Tiba tiba terdengar suara keras dari langit, terbangun dan terkejutlah Muhammad  "Wahai orang yang Tidur, bangunlah!!!". Ketika Nabi Muhammad terjaga, beliau terkejut, Jibril telah tepat didepan keningnya. Dengan wajah yang berseri seri, putih seperti salju, Jibril melepaskan rambutnya yang berwarna keemas emasan terurai kebelakang. 
Jibril berdiri dengan baju kemegahannya, bertahtakan permata, dan emas. Sayapnya penuh dengan warna warni yang gemerlapan. 

Ditangan kanannya ada seekor hewan yang ajaib, bernama Buraq, mempunyai sayap seperti Garuda, kecepatannya seperti kilat, melesit seperti anak panah lepas dari busurnya. Beliau menaik, melewati pegunungan Mekkah, dan padang pasir Sahara. 

Beliau berangkat bersama Jibril, berhenti di Bukit Sinaa, tempat dimana Musa berkata kata dengan Allah. Berhenti sekali lagi di Bait lehem, tempat Nabi Isa dilahirkan. Kemudian sampai di Baitul Maqdis, sholat bersama Ibrahim, Musa dan Isa, di reruntuhan Istana Nabi Sulaiman tersebut. 

Kemudian didatangkan Mi'draj (Seperti Tangga), berpeganganlah beliau pada batu Yakub. (Catatan penulis, cerita ini sedikit berbau Isroiliyat yang dibuat buat oleh orang Yahudi, tidak ditemukan dalam catatan ahli ahli sejarah Islam). 

Dilangit bertemulah Nabi Muhammad dengan para Nabi Nabi sebelumnya. Adam, Nuh, Harun, Musa, Ibrahim, Daud, Sulaiman, Idris, Yahya, dan Isa. Dilangit juga Nabi Muhammad melihat wajah wajah Malaikat. Beliau melihat wajah Malaikat Maut. 
Jarak antara kedua matanya, perjalanan 70.000 hari, (191 Tahun, 6 bulan). Malaikat maut memegang satu, dalam buku itu dituliskan nama nama orang yang lahir dan akan mati. 

Disini diperlihatkan juga Malaikat penangis, menangis kejahatan, dan dosa dosa manusia. Ada juga Malaikat La'nat, yang mempunyai muka yang terbuat dari tembaga, inilah Malaikat yang berkuasa di Neraka, ada pula Malaikat yang setengah tubuhnya terbuat dari api, setengah lagi dari salju. 

Disana ada juga Malaikat yang memiliki Kepala 70,000 kali lebih besar dari Bumi, 70.000 jumlah kepalanya, disetiap kepala tersadat 70 mulut, setiap mulut ada 70.000 lidah. Setiap lidah bisa berbicara 70.000 bahasa, setiap bahasa memiliki 70.000 nada atau irama. Keseluruhannya bertasbis memuji asmaa Allah. 

Demikianlah sedikit keterangan dan catatan, seorang orientalis terhadap kisah Isra mikrat ini. Sangat wajar dan pantas mereka yang mengaku beriman dengan kejadian maha dahsyat ini, mengambil ibrah dan pelajaran didalamnya. 
Semoga bermanfaat. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mulak Tondi Tu Badan

Cerita Rakyat "BORU AGIAN NA MATE MALUNGUN"

Kepemimpinan Rasulullah Dalam Pendidikan