Obat Penetralisir Jiwa

Terkadang kita harus mengalah, meskipun kita dalam kebenaran. 

Tulisan ini, sekedar berbagi inspirasi dan obat bagi hati yang sedang mencari inspirasi kehidupan manusia. Meskipun berada dalam kebenaran, ada kalanya harus mengalah, mundur, dan untuk mengatur strategi kedepannya. 

Langit tak selalu berwarna biru, bunga tak selalu memberi warna. Itulah gambaran hidup penuh dengan warna warni. Maka terciptalah pelangi yang memadukan warna warni menjadikannya indah di pandang mata.

Ketika langit berwarna biru, saat itu kita di ajari untuk bekerja keras, tak cukup hanya kerja keras tapi harus kerja cerdas. Cerdas dalam mensiasati, cerdas dalam menjalani. Satu hal yang pasti tujuan awal janganlah lupa, meskipun jalan harus berliku, memutar dan kadang menanjak. 

Adakalanya otak kiri yang lebih dominan, ada kalanya otak kanan yang mengambil keputusan. Meski terkadang berlawanan dengan prinsip hidup yang di jalani, namun karena kepentingan yang lebih besar maka kebenaran dipaksa untuk mengalah, bukan berarti kalah, akan tetapi untuk kemaslahatan yang lebih besar. 

Jika kita baca kitab ushul fiqh, teori ini akan banyak kita temukan. Memilih dimana yang lebih banyak mudharatnya, atau memilih dimana yang lebih ringan mudharatnya. Jika kita rujuk pada sejarah ROSUL, maka Abu Sufyan seharusnya di tebas lehernya pada waktu penaklukan kota Mekkah. Tawanan perang badar, oleh Umar ra di potong lehernya. Kata sahabat yang lain. Jangan!!!

Kebenaran itu ada jalannya, meski terkadang sukar difahami oleh nalar kita. Maka otak kanan dan otak kiri harus ada yang menetralisirnya. Pertanyaan kita siapa yang menetralisirnya? 

Berikut ini sedikit kami tuliskan beberapa penetralisir hati, otak manusia ketika dalam kebingunagan. 

Jawabannya adalah!! IMAN!!!
1. Karena imam itu menyejukkan
2. Karena iman itu, satu keyakinan di dalam dada, bahwa ada kekuatan ghaib yang maha dahsat yang bisa mengotak atik segala apa yang direncanakan
3. Karena iman tak kenal istilah PUTUS ASA, apalagi dari rahmatnya TUHAN, iman selalu memancarkan radiasi kesejukan bagi pengguna iman, ibarat sinyal handphone android, maka iman terkoneksi dengan jaringan 4g yang kecepatannya 1 Terra/scond dan bahkan lebih dari itu.
4. Iman memberikan kekuatan pada mesin tubuh manusia untuk bekerja sesuai kemampuannya, tidak memaksakan dirinya untuk melakukan diluar batas kesanggupan meskipun itu adalah suatu kebenaran yang harus di perjuangkan, ibarat mesin, iman adalah bahan bakarnya untuk memacu kecepatan dan kestabilan mesin tersebut. 

Sekalipun kebenaran yang kita pandang adalah benar satu kebenaran, maka ada batasan kekuatan manusia yang tidak bisa di langkahi oleh manusia itu sendiri. 

Wastainu bisshobari wassholah, minta tolonglah kepada Allah, dengan cara sabar, dan tetap memohon kepadanya di dalam sujud mu!!!

Semoga bermanfaat


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mulak Tondi Tu Badan

Cerita Rakyat "BORU AGIAN NA MATE MALUNGUN"

Kepemimpinan Rasulullah Dalam Pendidikan