Rahasia Pembedahan Hati (Kisah Isra Mikrat)

Foto Ilustrasi (Sumber Google)

Tidak ada yang sia sia apa yang Allah perintahkan, Ada ribuan hikmah yang bisa kita petik dari sebuah perjalanan hidup manusia. Terlebih dalam edisi ini, makhluk yang dirindukan dilangit, dimuliakan dibumi yang menjadi objek bahasan. Semoga Allah memberi hidayak untuk kita menelusuri syiroh Nabawiyah ini. 

Pertanyaan pertama kita, mengapa hati yang di belah? Bukankah lambung sangat krusial bagi manusia? Tempat dimana makanan, udara, air berkumpul. Disanalah seharusnya yang dibersihkan dari kotoran kotoran duniawi. Atau usus, yang menjadi transit dan lalu lalangnya makanan. Yang datang dari mulut, usus yang mengirimkan segala makanan! Kenapa Allah memilih hati untuk dibersihkan? 

Mari kita telusuri jawaban atas pertanyaan pertama ini, semoga dalam edisi selanjutnya bisa kita tuliskan pertanyaan selanjutnya. Sesuai dengan kefakiran ilmu dari penulis sendiri, yang masih jauh dari harapan untuk menjelaskannya agar lebih mudah dipahami dan diyakini kejadian ini. 

ان فى الجسد مضغة اذ صلحت صلح الجسد كله، و اذ ا فسدت فسد الجسد كله الا و هي القلب
"Sesungguhnya didalam tubuh terdapat segumpal daging, jika ia baik, maka akan baiklah seluruh anggota tubuh tersebut. Dan jika rusak daging tersebut, maka akan rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah dia itu bernama Qolbu" 

Hati menjadi pusat metabolisme tubuh, keimanan dan ketakwaan juga bersarang disana. Dari sanalah sumber informasi untuk dieksekusi, jika hati telah menyetujui. Maka anggota tubuh tersebut akan bekerja dengan maksimal, namun jika hati tidak mendukung dengan maksimal, maka hasilnya pun tidak akan memuaskan. 

Kekuatan hati yang mendorong, sehingga kita menuntaskan membaca artikel ini. Hati yang berhasrat untuk membacanya, maka diperintahkanlah mata untuk melihat dan membacanya. Bekerjalah otak untuk memahaminya. Sehingga sempurna pemahaman, bertambah keyakinan. 

Ketika hati telah konsisten, maka puasapun akan terlaksanakan dengan sempurna. Tidak peduli lapar dan haus, panas dan terik. Namun ketika hati sejak awal sudah ragu, setengah hati untuk melaksanakannya. Maka puasa tidak akan terlaksana, kalaupun tuntas hingga Magrib maka cenderung dengan asal asalan. Sehingga jikapun mereka menunaikan sholat, puasa, mereka berdiri dalam keadaan malas, mengolok olok sholatnya. 

Dada Nabi Saw dibedah, diambil hatinya. Untuk dibersihkan dan disucikan dari kesalahan dan keburukan. Dibasuh dengan air zam zam tiga kali, sehingga suci dari segala penyakit hati yang menjadi sumber segala penyakit. Baik itu penyakit medis, non medis dan juga psikologis. 

Penyakit hati apa saja yang dibersihkan Jibril dan Mikail?

1. Riya.
Riya menjadi salah satu penyakit hati, yang melahirkan penyakit penyakit lainnya, mengundang penyakit medis seperti Sakit kepala, Mengundang penyakit Non Medis seperti gangguan syetan, Jin. Dan juga menyebabkan psikologia manusia tersebut terganggu. 
Riya selalu mencari perhatian orang lain, beribadah mengharap diperhatikan orang lain. Beramal mengharap perhatian orang lain, namun ketika orang lain tidak merespon. Akan lahirlah marah, benci, dendam dan lain lain. Disebabkan apa yang ia harapkan, tidak menjadi kenyataan. Setan pun akan beraksi, mencari pembenaran, dari apa yang kita kecewakan. 

2. Ujub
Ujub selalu merasa diri berkecukupan, sehingga tidak membutuhkan yang lain lagi dari apa yang ia lakukan. Merasa diri lebih pintar, merasa diri lebih tahu, merasa diri lebih pandai dan sebagainya. Ujub ini, cenderung menafikan rasa syukur, mengamini kufur akan takdir Allah. 
Dari ujub ini, akan lahir juga saudara kembarnya disebut dengan Takabbur. 

3. Takabbur
Perbedaannya, takabbur berimbas kepada orang lain. Sedangkan ujub masih didalam dirinya sendiri bergejolak kebencian, kemarahan itu normal bagi setiap manusia. 
 Apa yang iya banggakan harus diketahui dan didengar oleh orang lain. Namu ketika apa yang iya cita citakan tidak menjadi kenyataan. Pembuluh darah akan menyempit, setan akan bereaksi. Jantung menjdi sasaran, atau anggota tubuh yang lain. 

4. Hasad
Hasad selalu merasa tidak puasa dengan apa yang telah anugerahkan kepadanya. Dia akan cenderung menatap sinis, oportunis dan juga pesimis. Ketika yang lain mendapat satu nikmat, maka dia akan berusaha mencariz mengorek kesalahan kesalahan orang. 
Inilah yang disebut dengan hasud, mengajak orang lain, untuk secara berjamaaah membeci orang yang dia benci. 

Keempat jenis penyakit non medis inilah, yang menjadi induk penyakit medis, non medis, psikologis lainnya. Otak tidak berjalan normal, karena rasa iri, hasud dan ujub yang bersarang. Kelumpuhan, sakit kepala, guna guna, Ain, gangguan Jin dan Setan. 

Isra mikrat mengajari kita, apakah penyakit tersebut menjadi koleksi pribadi kita selamanya, atau kita sembuhkan dan bersihkan dari dalam diri kita masing masing. Kembali kepada individu masing masing, untuk menyikapi dan mengobatinya. 

Sehingga sering Nabi Saw menganjurkan untuk membersihkan hati dengan istigfar, mauzatain, ayat kursi. Zikir zikir, Ayat ayat quran. Sebagai mana dalam Alquran Allah menyebutkan Al Isra ayat 82. 
و ننزل القران ما هو شفاء و رحمة للمؤمنين
Dan kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang orang yang beriman. 

Inilah hikmah dibalik pembedahan dada Nabi, membersihkan hatinya dari segala sumber penyakit medis, non medis, psikologis manusia itu sendiri. Dan kembali kepada manusianya, apakah meyakini Alquran sebagai obat, atau hanya sebatas bacaan syahdu saja. 

Semoga bermanfaat. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mulak Tondi Tu Badan

Cerita Rakyat "BORU AGIAN NA MATE MALUNGUN"

Kepemimpinan Rasulullah Dalam Pendidikan