Bangsa Durhaka (Ambillah pelajaran, wahai orang orang yang berakal)

Bangsa Durhaka (Ambillah pelajaran wahai orang yang berakal)

Kemarin sudah kita kisahkan satu bangsa yang teramat durhaka, bangsa yang tidak tahu terima kasih pada Tuhannya. Meski mereka tinggal ditanah yang subur, makmur namun kesombongan dan kedurhakaan mereka melampaui batas. Hingga Tuhan kirimkan azab bagi mereka dengan teramat pedih. Menjadi pelajaran bagi mereka yang mau mengambil iktibar, menjadi pelajaran bagi mereka yang yakin akan adanya hari pembalasan. 

Namun bagi sebagian manusia, justeru kisah umat manusia ini tidak berarti apa apa baginya. Justeru menambah kesombongan dan kecongkakan dirinya, terlebih ketika teknologi telah mereka kuasai, seolah dunia ini milik mereka.

Hancurnya bangsa Aad telah lama terjadi, seiring waktu, tempat kaum Aad hidup dihuni kembali oleh manusia. Alquran menyebut mereka dengan Kaum Tsamud, bagi mereka di utus seorang Nabi bernama Nabi Shalih Alaihissalam. 
Negeri kaum Aad itu mereka pugar kembali, mereka bangun istana istana yang menjulang tinggi. Kokoh dan kuat menurut perhitungan manusia kala itu, tidak cukup sampai disitu. Mereka menggali gunung gunung, mereka ukir menjadi istana tempat mereka tinggal. 

Hidup mereka penuh dengan gelimangan harta, kekayaan bahkan mereka tidak kurang satu apapun disana. 
Hanya saja mereka tak obahnya seperti, kaum Aad. Sombong dan penuh dengan kecongkakan, bahkan mereka menentang Nabi Shalih As menunjukkan bukti bahwa Nabi Shalih benar Utusan Allah. Apalagi melihat kehidupan Nabi Shalih yang miskin, dan para pengikutnya juga adalah kaum yang miskin pula. Menambah daftar kesombongan mereka, hingga mereka berujar "Kalaupun sekiranya Tuhan hendak mengutus seorang Nabi, Maka kamilah yang layak dan pantas menjadi NABI. Bukan engkau Shalih yang miskin dan hina" begitu mereka nyatakan. Tak sampai disitu saja, mereka meminta Nabi Shalih menunjukkan bukti bahwa Dia benar utusan Tuhan. 

Mendengar perkataan, hinaan dan cacian mereka. Tak ada yang bisa diperbuat Nabi Shalih selain mengadukan masalahnya kepada Allah. Bukankan Allah adalah tempat menyembah dan meminta, begitu dalam hati Nabi Shalih
 Ø§ÙŠØ§Ùƒ نعبد Ùˆ اياك نستعين. 
"Ya Allah, kaumku tetap mendustakanku, bagaimanapun cara yang aku lakukan untuk mengajak mereka menyembahmu. Sudilah kiranya Engkau Ya Allah memberiku Satu Mukzizat untuk memberikan mereka bukti akan kebenaran RisalahMu, mudah mudahan mereka mau beriman"

Doa Nabi Shalih Allah perkenankan, Allah berfirman " Wahai Shalih jangan berkecil hati, pergilah kepada Kaum mu. Sampaikan kepada mereka agar berkumpul didekat bukit, agar mereka bisa menyaksikan mukzizat yang mereka minta. Nanti akan keluar dari Bukit itu seekor Unta betina yang besar dan gemuk. Unta itu akan selalu penuh dengan air susu, siapapun nanti boleh mengambil manfaat (air susu) darinya. Namun mereka harus menjaga dan membiarkan unta tersebut bebas melakukan apa saja. 

Mereka tidak boleh mengganggunya, mereka tidak boleh mengambil air minum jika unta itu sedang minum"
Demikian Allah menjawab doa Nabi Shalih, berkumpullah seluruh kaum Tsamud. Menyaksikan kebenaran yang disampaikan oleh Shalih, Maha Benar Allah atas segala firmannya. Unta yang disebutkan keluar dari bukit tersebut, dan berjalan menuju sumur tempat mengambil air minum mereka. 

Berhari hari mereka mengambil manfaat dari unta tersebut, yang beriman semakin bertambah keimanannya, yang durhaka hatinya semakin congkak dan sombong. Mereka telah ditertutup mata hatinya akan kebenaran risalah Tuhan, mereka mencari cara untuk mencelakakan dan memusnahkan mukzizat Nabi Shalih. 
Hingga apa yang mereka rencanakan benar benar terjadi, perbuatan makar yang mereka rencanakan dilakukan oleh tujuh orang pemuda yang telah di bayar oleh mereka sendiri. Hingga Unta tersebut mati oleh keserakahan dan kebutaan mata hati mereka. 

Mereka yang telah buta mata hatinya, akan terus melakukan makar dan kejahatan agar orang orang baik dibumi ini hancur dan binasa. Allah memberi kita peringatan tentang hal ini. "Mereka tidak akan Rhido, hingga orang beriman mengikuti mereka" 
Melihat hal ini, sedih hati Nabi Shalih, hingga beliau berkata "wahai kaumku, Allah memberi kalian waktu Tiga hari untuk menyesali perbuatan kalian" mendengar peringatan ini, makin menjadilah kebencian mereka pada Nabi  Shalih hingga mereka berencana membunuh Nabi Shalih sendiri. 

Dihari yang Nabi Shalih sebutkan, terjadilah bencana yang cukup dahsyat. Gempa dan angin Topan meluluh lantahkan kota mereka, hingga tidak ada yang tersisa satupun bahkan hewan ternak mereka ikut binasa. Kecuali Nabi Shalih dan pengikutnya yang bisa dihitung jari. 
"Wahai kaum ku telah aku sampaikan kepada kalian, tapi kalian justeru membenci para pemberi Nasehat" 

Bangsa Aad dan Tsamud berulang kali Allah sebutkan dalam Alquran, sebagai peringatan bagi kita manusia saat ini dan nanti. Agar jangan berprilaku sombong dan menyombongkan diri, karena azab Allah itu benar benar akan terjadi, ketika Manusia telah melampai batas. 
Siksa yang bersifat insidental, lokal akan terus menerus Allah timpakan kepada manusia yang telah melampaui batas. Bisa dalam bentuk perang, kekacauan, bencana (Pandemic). Tidak akan ada yang mampu sembunyi dari azab Allah, tidak akan ada yang bisa menghindari Siksaan Allah. 

Hanya satu cara mengatasi azab Allah, Taubat, minta Ampun, dan Bersyukur kepada Allah. Dengan memperbanyak ibadah, kebajikan, tunaikan Shalat, Puasa, zakat, Zikir, doa dan Sedekah terhadap fakir dan miskin. Inilah jalan yang mampu meredam murka Allah. 

Semoga bermanfaat. 
#Berbagilahselagibisa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mulak Tondi Tu Badan

Cerita Rakyat "BORU AGIAN NA MATE MALUNGUN"

Kepemimpinan Rasulullah Dalam Pendidikan