Hikmah Larangan


<script data-ad-client="ca-pub-3071746343684673" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
Larangan Itu Untuk Kebaikanmu

Banyak kita marah dan jengkel ketika ada hal yang disukai dilarang, bahkan terkadang mengutuk kegelapan dan melawan. Jika kita penggemar dangdut, mungkin pernah mendengar lirik lagu bang haji Roma Irama. 
Kenapa oh kenapa 
Yang asik itu dilarang
Kenapa oh kenapa 
Yang nikmat itu dilarang.

Melihat ilustrasi foto ini, mungkin sudah bisa memberikan jawaban kepada kita. Kenapa sesuatu itu dilarang, kenapa semua tidak dibolehkan? Tulisan ini hanya menyoroto soal hikmah larangan dalam agama, agar tidak terjadi interpretasi pada yang lain. Apalagi soal sosial, politik, budaya, ekonomi di negara kita. Biarlah itu lahan mereka alumninya. 

Sahabat yang baik
Hikmah larangan dalam Islam cukup banyak, secara umum bisa kita lihat dalam 3 hikmah utama dan ini dirasakan oleh setiap orang. 

1. Menjaga Kehormatan
Setiap manusia pasti ingin dihargai dan di hormati, tua muda, pria wanita, di kota dan di desa. Perasaan ini selalu ada dalam diri setiap orang, maka mereka akan berusaha semaksimal mungkin agar dihargai dan di hormati. 
Larangan yang Allah tetapkan semata mata adalah untuk menjaga manusia agar saling menghormati, menghargai. Contoh Zina, zina dilarang agar manusia dihargai layaknya sebagai manusia, bukan hewan yang bisa menyalurkan hasrat biologisnya dimana dan kapan saja. Judi dilarang, agar tidak lahir sifat dendam dan kebencian, karena setiap perjudian akan melahirkan kebencian dan dendam.
2. Mengajarkan Kedisiplinan
Larangan bersifat preventif, mencegah agar manusia lari dari garis yang mengatur. Maka dengan adanya larangan, akan lahir sifat disiplin dalam diri seseorang. Dia akan berusa menjaga dirinya, orang lain agar tetap berjalan di rel yang telah di gariskan. Seperti halnya kereta api, akan selamat hingga di stasiun apa bila tetap berjalan direl yang ditetapkan. Andaikan sedikit saja lari dari rel, alamat akan hancur dan binasalah seluruh penumpang kereta api. 
3. Bukti Ketaatan
Tugas utama setiap individu, mengabdi pada Tuhan. Maka hendaknya dia akan berusaha semaksimal mungkin menjaga kepercayaan yang telah Tuhan berikan. Ketika larangan telah ditinggalkan itu artinya ketaatan dan kepatuhan kita telah dilaksanakan dengan baik. Sebaliknya jika larang tetap dilanggar, sama artinya kita melawan perintah Raja. 

Masih banyak lagi hikmahnya, bisa kita gali dari berbagai sumber. 
Semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mulak Tondi Tu Badan

Cerita Rakyat "BORU AGIAN NA MATE MALUNGUN"

Kepemimpinan Rasulullah Dalam Pendidikan