Taksonomi Menulis

Taksonomi Menulis

Dalam tulisan kami kemarin, kita sudah lihat bagaimana Indeks membaca kita 0,001. Dengan kata lain dari seribu orang، hanya satu yang menjadi pembaca giat. Hal ini bisa juga kita uji secara sederhana, dari tulisan kemarin (Taksonomi membaca) yang kami posting di berbagai media sosial. Salah satunya facebook ini, hinggga tulisan ini kami rilis. Dari 3310 pertemanan kami, 67 yang melike, dengan asumsi mereka semua membaca hingga tuntas. 

Dengan kesimpulan sederhana kita ini, kita harus akui dengan jujur. "KEMAMPUAN DAN KEMAUAN MEMBACA KITA RENDAH". Jika kita kaitkan dengan tingginya penyebaran Hoax di masyarakat, maka ini sangat berkaitan sekali. Semakin tinggi minat baca, semakin kuat analisis dan ketelitian menerima informasi. Sebaliknya, jika minat baca rendah, semakin mudah menerima, menyebar, dan percaya dengan informasi bersifat hoax.

 Akibat kurang analisis, kurang data, kurang informasi. Terlepas dari indikator lain penyebab mereka tidak membaca, misalkan Tidak ada sinyal, jarang buka FB, dan sebagainya. 

Lantas bagaimana dengan kemampuan menulis kita? Menulis juga menjadi bagian kemampuan literasi, semakin tinggi kemampuan menulis seseorang, semakin tinggi kemampuan membacanya. Sebaliknya semakin tinggi kemampuan membaca seseorang tidak menjamin tingginya kemampuan menulisnya. Dengan bahasa lain, seorang penulis adalah pembaca terbaik, sedangkan pembaca terbaik belum tentu seorang penulis hebat. 

Bisa kita buktikan di laman facebook kita, banyak orang yang sangat jarang keluar tulisan tulisannya dilaman pribadinya. Namun sangat sering merespon (like, komen) setiap tulisan netizannya baik yang lewat di brandanya, atau sengaja muncul didinding brandanya. 
Sekarang mari kita lihat data yang disajikan oleh platform bernama Gurusiana. Salah satu blog guru terbesar dinusantara, membernya mencapai ribuan. Total usernya hingga Minggu 4 Mei 2020 sebanyak 58829, dengan total artikel sebanyak 174889 sejak berdiri hingga kemarin. Bisa diprediksi akan terus melonjak nantinya, apalagi semakin banyak guru yang lolos tantangan 30.60.90 dan saat ini menuju 365, artinya nonstop menulis setiap hari dalam sstu tahun. 
Berikut ini data 5 Provinsi tertinggi, dengan penulis aktif, namun data ini masih kalangan guru. 
Jawa Barat 8000 Users
Jawa Timur 7735 Users
Jawa Tengah 7629 Users
Sumatera Barat 6478 Users
Sumatera Utara 4071 Users

5 Kota/Kabupaten Teratas 
Kota Medan 1706 Users
Kabupaten Bekasi 1512 Users
Kota Padang 1108 Users
Kota Surabaya 942 Users
Kota Jakarta Timur 759 Users. 
Kabupaten Padang Lawas 10 Users

Dengan data awal ini, minat menulis dikalangan guru masih rendah, masih butuh keseriusan pemerintah meningkatkannya. Apalagi pemerintah sedang getal getolnya melakukan instrumen penilaian kemampuan guru harus memililik karya tulis ilmiah selain Skripsi dan tesis. Misal PTK, KTI, BUKU, dan sebagainya. 

Dilain sisi banyak juga diberbagai daerah guru yang lolos naik pangkat ke Golongan IIIC, IIID, IVA, namun kemampuan menulisnya nihil. Tentunya ini menjadi tanda tanya besar, bagaimana mereka bisa mendapat kenaikan pangkat dan golongan jika mereka tidak bisa membuat KTI? Apakah ada makelar KTI? Berapa rupiah untuk makelar KTI?  biarlah pertanyaan ini tinggal di tulisan ini saja.
 
Peningkatan mutu guru ini, harus juga dibarengi dengan peningkatan kwalitas kepala sekolah sebagai pimpinan, manager, motivator, dan suporter bagi guru guru. Saat ini perlu kiranya seorang calon kepala sekolah selain memiliki NUKS, harus juga telah memiliki satu buah karya ilmiah selain skripsi, tesis, yakni buku yang sudah ber ISBN. Tujuannya sederhana, agar guru guru termotivasi dan terobsesi untuk menulis. 

Kiranya tulisan ini tinggal diblog Guru Alif Aif dan dilaman facebook ini saja. Agar kelak ada yang baca ide dan gagasan kita ini, untuk meningkatkan kwalitas pendidikan kita yang semakin skarat boleh dikatakan makin terjatuh kedasar paling bawah. Khususnya di kabupaten penulis sendiri, semoga ada perubahan setelah datangnya covid19  menegur kita. Tak akan maju satu bangsa jika tidak maju pendidikannya. 

Selamat Menulis
Selamat Membaca
Selamat Puasa
Selamat semuanya dari wabah covid19.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mulak Tondi Tu Badan

Cerita Rakyat "BORU AGIAN NA MATE MALUNGUN"

Kepemimpinan Rasulullah Dalam Pendidikan