Mengenal Imam Syafi'i

Ia Lahir di Tahun 150. Tepat pada wafatnya Imam Abu Hanifah, Imam Mazhab Fiqih kala itu. Imam Syafi'i tidak pernah menjabat sebagai hakim di Mesir. Akan tetapi penduduk Mesir memberi gelar kepadanya Hakim Syariat. 

Saat masih di kandungan Ibunya, Ibunda beliau bermimpi sangat aneh. (Maaf) dari farjinya keluar bintang terang, kemudian jatuh berkeping di Kota mesir, bahkan setiap negeri mendapatkan kepingan tersebut. Ada sebagian ahli sejarah yang berpendapat, bahwa beliau lahir di Ghaza tepatnya di Desa Asqalan 3 farsakh dari Ghaza. Jika dikonfersikan  maka setara dengan 5,5 Kilometer. 

Ada lagi yang berpendapat bahwa beliau lahir di Yaman, besar di Asqalan. Kemudian pindah dari Ghaza menuju Mekkah, dan belajar Alquran Hadis di Kota Mekkah. Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Idris Bin Abbas bin Utsman bin Syafi'i bin Sa'ib bin Ubaid bin Abdi Yazid bin Abdil Muthalib bin Abdi Manaf Alquraysi. Silsilah beliau bertem dengan Nabi SAW pada kakeknya Abdi Manaf. 

Mendengar keterangan dari para penakwil mimpi, Ibunya berkeyakinan bahwa anaknya kelak akan menjadi orang besar. Menjadi orang penting diseontaro bumi ini. Kakeknya Imam Syafi'i pernah bertemu dengan Nabi SAW. Sedangkan ayahnya Sa'ib adalah pembawa bendera Bani Hasyim yang berperang dengan Nabi, namun tertawan dan Masuk Islam.

Ibundanya berkebangsaan Quraysi, dari kabilah Azd, dari ini memberi keyakinan bahwa beliau adalah keturunan Quraisyi. Ada yang mengtakan bahwa beliau dari Fatimah binti Abdillah bin Husain bin Ali bin Abu Thalib. 

Kejujuran imam Syafi'i menjadikan sekawan perampok Taubat, kecerdasan sejak kecil membaca dan menghafal kitab Al-Muwattha' membuat Imam Malik kagum karenanya. Beliau tidak pernah marah dalam berdebat, apalagi menjatuhkan lawannya. Ketika para ulama sedang risau, gelisah maka mereka akan datang kepada Imam Syafi'i. 

Keluasan dan cahaya ilmunya, menjadikan Khalifah Harun Arrasyid menghormati dan mencintainya. Sehingga beberapa orang ulama di Irak cemburu kepadanya. Meski demikian ia tetap tawadhu, ia selalu menganggap ada kesalahan dalam setiap ijtihadnya. Sebaliknya beliau tidak segan mengkritisi sang Guru Imam Malik. Dalam dirinya terhimpun sebagai ahli Hadits dan Ahlu Ra'yi. 
Ini salah satu kata kata bijak beliau 
" Seandainya aku tahu bahwa air dingin dapat mengurangi kewibawaanku, maka aku tidak akan meminumnya"

Semoga dalam kesempatan lain bisa kita tuliskan kumpulan kumpulan kata kata bisaj beliau. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mulak Tondi Tu Badan

Cerita Rakyat "BORU AGIAN NA MATE MALUNGUN"

Kepemimpinan Rasulullah Dalam Pendidikan