Tokoh Sumatera Barat

Wakil Bupati Pasaman Sabar As, S.Ag.MM. memberikan arahan dan bimbingan dalam acara Musrembang.

Siapa yang tidak kenal dengan Sumatera Barat, Minangkabau dalam istilah lainnya. Daerah yang terkenal dengan falsafah "Adat Basandi syara' , Syara' Basandi Kitabulloh. Syara' Mangato Adat Mamakai" tidak hanya di Sumatera, di Indonesia bahkan diseluruh penjuru dunia. Urang awak (Minangkabau) dikenal luas. 

Garis keturunan yang Matrineal juga menjadi salah satu ciri khas orang Minangkabau. Garis keturunan yang ditarik dari pihak Ibu secara adat, sehingga di Minangkabau dikenal istilah Bundo Kanduang. Selain itu, Randang Minang juga menjadi salah satu ciri khas yang terkenal diseluruh lidah masyarakat dunia. Tidak tanggung tanggung jutaan Ton telah dikirim keseluruh penjuru dunia. Apalagi di Indonesia, jika ada bencana alam. Pemerintah Sumatera Barat akan mengirimkan ber ton-ton Rendang sebagai bantuan makanan. 

Selain itu, Rumah Gadang, yang dilambangkan di Istano Basa Pagaruyuang. Yang terletak di Batu Sangkar menjadi  keunikan tersendiri, sekaligus menjadi ikon penarik wisata dalam dan luar negeri. Keindahan alam Sumatera Barat juga menjadi karunia Tuhan bagi warga Minangkabau. Bahkan The Tour Singkarak  menjadi event tahunan di Sumatera Barat yang diikuti oleh pesepeda dunia. 

Tak habis kata untuk menuliskan keindahan dan kebesaran Minangkabau, bagi yang pernah berkunjung kesana. Akan memendam rindu bersua kembali dengan alam Minangkabau. Apalagi yang pernah mengenyam pendidikan dan tinggal disana, seakan "Punguk Merindukan Bulan" 
Oi awan Bagulung
Usahlah Turun Ujan
Lah kuyuk badan ko
Basah de ai mato. 

Rindu denai kama kadiadukan
Takana ranah tampe nan dirindukan
Pinta ambo kapado Tuhan 
Di agiah kesempatan basobok jo kawan kawan

Apalagi berbicara tokoh, Sumatera Barat seolah gudangnya tokoh Indonesia. Tokoh pejuang kemerdekaan, tokoh Kemerdekaan, bahkan tokoh nasional diera Milenial ini. Soal Agama Syekh Ahmad Khatib Alminangkabau menjadi salah satu rujukan International, Putra Terbaik Minangkabau yang memperoleh Izin dari pemerintah Kerajaan Arab Saudi menjadi Imam Masjidil Harom. Syekh M.Djamil Djambek, Sulaiman Arrosuli, Haji Piobang, Inyiak Candung. Ratusan Ulama besar lagi dimasa sebelum kemerdekaan. 

Para syuhada juga banyak lahir dari ranah Minang, bahkan pemerintah Kolonial Belanda mengakui, daerah Sumatera Barat menjadi daerah paling sulit ditaklukkan. Tuanku Imam Bonjol, Tuanku Rao, Harimau nan salapan. Rasuna Syaid tokoh perempuan Minangkabau, dan sebagainya. Sastrawan, ulama, politisi, ahli tafsir, Dikenal dengan nama Buya Hamka. Juga menjadi aset berharga Minangkabau. 

Mungkin tidak akan habis tulisan ini, mencatatkan nama nama tokoh yang lahir dari rahim Bundo Kandung. Yang mengisi kemerdekaan bahkan menjadi wakil presiden pertama Republik Indonesia juga lahir dari Rahim Bundo Kandung, Muhammad Hatta. Namanya diabadikan dalam proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945. 

Tulisan ini, juga ingin mencatatkan sebuah sejarah Ranah Minang, Seorang tokoh muda harapan bangsa khususnya Pasaman. Yang lahir dari Pelosok Nagari bernama Simaroken Rao, Pasaman Sumatera Barat Lahir 1Mei 1976. Tokoh pemuda yang tergolong sukses dalam karier. 
Mulai dari Gharim (Penjaga Masjid) kemudian dibekali oleh Organisasi HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), Presiden Mahasiswa STAIN SJECH M. DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI. Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Tiga periode. Dan saat ini menjadi Wakil Bupati Terpilih Pasaman periode 2021-2026. Berpasangan dengan Benny Utama.

Karier seperti ini di dunia pergerakan tergolong jarang, selain sukses dalam akademik (saat ini menyelesaikan Magister). Juga sukses dalam bidang politik, sehingga namanya begitu harum dikalangan masyarakat.
Selain piawai berorasi dijalanan, di gedung rakyat, Sabar As juga piawai dalam berdakwah, ceramah. Sejak Mahasiswa sebagai juru dakwah telah biasa dilakoninya dari Masjid kemasjid, surau kesurau. Sehingga tidak mengherankan ketika menjabat sebagai wakil Bupati Pasaman, beliau terbiasa memberikan tausyiah Subuh dimasjid masjid yang beliau kunjungi setiap harinya. 

Masyarakat Pasaman akan semakin terbiasa dengan pemimpinnya yang terus berbaur, dan bahkan menjadi juru nasehat (Dai) mereka disetiap masjid masjid. Khatib Jum"at, Ceramah Subuh. Selain itu, sifat ramah, menganyomi, mendidik, terlihat dari karakter kepemimpinannya. Sehingga akan semakin sering dan mudah warga masyarakat mereka menemukan, dan bersua dengan beliau nantinya. 

Tulisan ini, hanya sebagai bagian kecil dari catatan sejarah pemimpin dinegeri yang kita cintai ini. Tentunya banyak tokoh yang tergolong sukses membangun daerahnya masing masing. Tidak terkecuali di kampung, kabupaten, provinsi kita masing masing sekaligus menjadi doa, agar pemimpin pemimpin yang mencintai rakyatnya semakin banyak Allah kirimkan. 

"Ya Allah jangan engkau kirimkan kepada kami, pemimpin yang tidak takut kepadaMU. Dan juga tidak mencintai kami". 

Penulis
Alumni STAIN Sjech M Djamil Djambek
Alumni HMI Cabang Bukittnggi

Satu almamater dan organisasi dengan Tokoh yang ditulis. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mulak Tondi Tu Badan

Cerita Rakyat "BORU AGIAN NA MATE MALUNGUN"

Kepemimpinan Rasulullah Dalam Pendidikan