Postingan

Featured Post

Mulak Tondi Tu Badan

Gambar
Mulak Tondi Tu Badan  Istilah dalam bahasa Batak Angkola, istilah atau ungkapan yang sudah biasa didengar ditengah masyarakat.  Tulisan ini sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih, dalam istilah adat disebut dengan upa upa. Meskipun dalam adat, tidak masuk kategori   Upa Upa. A tas perhatian dari pihak swasta dalam hal ini PT. ANJ Agri. tbk. Perusahan yang bergerak dibidang perkebunan Kelapa sawit di wilayah Kecamatan Huristak, Barumun Tengah Kabupaten Padang Lawas, Kecamatan Simangambat, Ujung Batu Kabupaten Padang Lawas Utara. Meskipun pada awalnya, Huristak, Simangambat, Ujung Batu masuk kedalam wilayah Kecamatan Induk Barumun Tengah Kabupaten Tapanuli Selatan.   Dia ari ari naung salpu, leng rodoi marsak niroha. Namambaen ngotngot diate ate, andung dibagasan ro. Marnidahon pangalaho, pangarohai nahurang tupa dohot nahurang tama.  Attong diari sadarion!!! Ari natupa boti nadenggan.  Baen nadung sahut angan angan, sombu malungun, mamokmok ma sibuk namarniang. Ulang

Jembatan Kehidupan

Gambar
JEMBATAN KEHIDUPAN Kita pasti sering dan bahkan setiap hari melalui jembatan, sebagai alat penghubung antara satu daerah dengan daerah lain. Jembatan dibangun semata untuk menghubungkan dua yang terpisah. Selain itu, jembatan juga berfungsi untuk memudahkan akses dalam kehidupan. Jenis jembatan tentunya bervariasi, konstruksinya juga bervariasi. Ada yang panjang seperti suramadu, ada juga yang pendek. Menghubungkan beberapa desa dan dua kecamatan. sebagai akses transfortasi masyarakat disekitar.  Itulah jembatan secara djohir (nyata), tentunya tidak perlu di perpanjang, karena kita bukan ahli konstruksi jebatan. Sekarang mari kita bicara jembatan secara Bathin (tersirat). Kehidupan kita adalah kehidupan sosial, sehingga banyak pakar mengatakan bahwa manusia tidak akan bisa hidup sendiri. Sederhananya, hingga detik ini tidak ada orang yang bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Wajib dengan bantuan orang lain, seperti kita terlahir dari rahim orang lain (Ibu), Aristoteles meng

Sudut Literasi

Gambar
Sudut Literasi Sedikit bercerita tentang foto ini,  Foto ini kami ambil di salah satu desa (tidak kami tuliskan nama desanya) ketika mengisi acara Maulid Nabi Saw.  Sebelum acara berlangsung mata kami tertarik pada sudut balai desa, ditengah hiruk pikuk persiapan acara maulid. Segerombolan anak anak (Usia SD) asik juga dengan kegiatannya masing masing. Entah sama seperti kami yang baru pertama masuk keruangan ini, atau karena kerinduan mereka akan buku bacaan.  Mereka asik dengan bacaannya masing masing, soal judul buku tentulah tidak penting. Namun mereka menitipkan pesan bahwa mereka rindu fasilitas baca, yang menambah khazanah keilmuan mereka sendiri. Bukan kah buku adalah jendela dunia?, ingin pintar baca buku, ingin tahu tanya guru.   Tidak ada satu pun di dunia ini, bangsa yang maju, negeri yang makmur tanpa meningkatkan kwalitas pendidikannya. Sejak dahulu kala, hingga di era post moderen ini, masih menjadi standar utama.  Kiranya ini menjadi perhatian kita, bahwa me

Umar Pecat Pegawai Sombong

Gambar
Umar Pecat Pegawai Sombong Siapa yang tidak kenal Khalifah Umar Bin Khattab, Orang terbaik kedua setelah Abu Bakar Asshiddiq. Seorang yang tegas, cerdas, pemimpin yang disegani, namun memiliki kelembutan hati yang sangat tinggi.  Satu hari beliau kedatangan seorang tamu, yang menjadi Pegawai pemerintahan kepala Bidang logistik (Istilah sekarang). Tamu ini mendapat khalifah sedang tidur telentang dirumahnya, dan anak anak Khalifah sedang asik bermain diatas perut Khalifah.  Melihat hal ini, pegawai tersebut berpaling sambil berucap " Tidak layak seorang pemimpin bertingkah seperti ini" mendengar hal ini. Khalifah Umar bin Khattab balik bertanya, "Coba ceritakan bagaimana jika anda dirumah mu" ujar Khalifah menyelidik.  Mendengar ini, pegawai tersebut menjawab dengan tegasnya " Kalau saya dirumah, ketika saya masuk, tidak ada lagi suara kecuali suara saya. Tidak ada yang berjalan kecuali atas izin saya" jawab pegawai tersebut.  Mendengar jawaban

Carito Ni Bulu Lomang

Gambar
Carito ni Bulu Lomang Mungkin nadong be hita naso mananda bulu lomang, dibaen dongan parmasak ni sipulut, leng jenis ni bulu doon. Adong najeges nai ibaen halak manjadi suling, diapusi, dirawat, di umma ganop tokkin.  Lain buse attong carito ni bulu lomang, dodas doon ibaen halak uti utian. Molo songon na hurang jeges ma saba i, diottang mai koum na dua tolu anso mangalomang. Leng marmaksud martujuan mada, dalan mangido tu Namar Kuaso i. Anso dao bala donok parsaulian, leng mandapot ma saba pambaenan. Marrasoki sudena pinoppar, lopas balanjo sikola niganak. Mulak majolo hita tu carito ni bulu lomang. Biasona dipili ma bulu na jeges nai, inda pola natobang, inda pola naposo, attara ma pandokkon na.  Leng akkon gupak, sangape raut na tajom ma pakkorotna so jeges panggotap nai. Dibuat ma bulu nai, sacukup ni sipulut nagiot baenon lomang. Buse ulang pola nagodang godang tu, ulang buse attong menek menek, hira hira sabitis ni daganak na mar umur 3-4 taon ma pargodang na. Dung da

LIRIK LAGU KASIH IBU BAPAK

Gambar
Mari mari kita sejenak mengingat Kasih ibu bapak yang tiada terkira Walau pun dirinya letih serta lelah Namun di wajahnya tetap bergembira  Cobalah bayangkan kasih Ibu Bapak Yang mengasuh kita petang dan pagi Hanya disayangkan banyaklah yang lupa Setelah dewasa tak terkenang lagi Wahai rang muda  Janganlah lupa Taatlah kepada  Dua ibu bapak Jangan jangan andakan menjadi Anak yang durhaka ada ibu bapak Balasan didunia banyaklah terjadi Berbagai derita yang datang menimpa Bila ibu bapak telah dibawa pergi Menuju pusara meninggalkan kita Baginya permata tidaklah berguna Selain doa dari anak yang tercinta Wahai rang muda  Janganlah lupa Taatlah kepada  Dua ibu bapak Diviralkan oleh: Muhammad Fikri Hasibuan. Juara 1 qasidah Nasional 2022

Cerita Rakyat "BORU AGIAN NA MATE MALUNGUN"

Gambar
Cerita Rakyat   Boru Agian na Mate Malungun (Ikon wisata Sejarah yang Terlupakan) Cerita rakyat ini diangkat dari kisah nyata, yang hingga saat ini makam BORU SIAGIAN masih bisa kita saksikan. Dengan panjang +-3 meter, dengan lebar 0,5 meter. Total areal pemakaman ini sekitar -+ 20 meter. Berlokasi di pinggir jalan lintas Simpang Marenu - Silenjeng. Lebih kurang 3 Km dari arah desa Silenjeng, kecamatan Sihapas Barumun, Kabupaten Padang Lawas menuju Simpang Marenu kecamatan Aek Nabara Tonga Kabupaten Padang lawas.  Secara geografis, makam Boru Agian ini berada di wilayah Desa Silenjeng, Kecamatan Sihapas Barumun. Dalam komplek perkebunan karet masyarakat, posisinya strategis tepat berada di pinggir jalan. Untuk sampai ke Puncak, pemakaman Boru Agian kita harus melalui 20 puluh anak tangga. Meski tidak terlalu menguras tenaga, posisi kuburan ini, berada di dataran tinggi diantara areal yang ada disitu. Sesuai pengamatan penulis, lokasi ini memang dulunya menjadi posisi paling