Postingan

Rahasia Pembedahan Hati (Kisah Isra Mikrat)

Gambar
Foto Ilustrasi (Sumber Google) Tidak ada yang sia sia apa yang Allah perintahkan, Ada ribuan hikmah yang bisa kita petik dari sebuah perjalanan hidup manusia. Terlebih dalam edisi ini, makhluk yang dirindukan dilangit, dimuliakan dibumi yang menjadi objek bahasan. Semoga Allah memberi hidayak untuk kita menelusuri syiroh Nabawiyah ini.  Pertanyaan pertama kita, mengapa hati yang di belah? Bukankah lambung sangat krusial bagi manusia? Tempat dimana makanan, udara, air berkumpul. Disanalah seharusnya yang dibersihkan dari kotoran kotoran duniawi. Atau usus, yang menjadi transit dan lalu lalangnya makanan. Yang datang dari mulut, usus yang mengirimkan segala makanan! Kenapa Allah memilih hati untuk dibersihkan?  Mari kita telusuri jawaban atas pertanyaan pertama ini, semoga dalam edisi selanjutnya bisa kita tuliskan pertanyaan selanjutnya. Sesuai dengan kefakiran ilmu dari penulis sendiri, yang masih jauh dari harapan untuk menjelaskannya agar lebih mudah dipahami dan diyakini

Isra Mikrat di Mata Orientalis

Gambar
"Buka kulit tampak isi" pepatah ini cukup menggambarkan tentang ilmu pengetahuan. Makna sederhananya, semakin diselami sebuah pengetahuan, semakin banyak ditemukan ilmu ilmu baru didalamnya. Begitu juga dengan Islam, semakin didalami semakin mengerti kita hakikat dari Islam Itu sendiri.  Edisi kali ini, kami ingin menukilkan pendapat dari seorang Orientalis. Berkebangsaan Francis, yang pada akhirnya menyatakan Ke Islamannya. Bagaimana Orientalis ini menyatakan soal Isra Mikrat?.  Pada awalnya, tentu akal menolak akan kebenaran dari peristiwa maha dahsyat ini. Sehingga banyak orang orang yang masih hijau (mau masuk Islam), pada masa awal kembali murtad dan menjadi musuh Islam karena peristiwa ini. Namun pada kenyataannya, semakin jauh kebelakang, semakin banyak para ilmuan, ahli ahli, meyakini kebenaran dari Isra mikrat ini. Justeru semakin banyak orang yang mempercayainya dibandingkan orang yang murtad karennya.  Emile Dermenghem , begitulan namanya. Mengarang seb

KLB (KULIHAT LAW di BOLIVIA)

Gambar
Sebuah hukuman yang berlaku di Negara Miskin Benua Amerika. Di pasung, bagi para pemimpin yang mengingkari janji politiknya. Miskin bukan halangan untuk berlaku adil.  Detik news menggiring saya pada sebuah berita lama, jejak digital kata orang milenial. Kisah Anak manusia yang terus menjunjung kebenaran, sebuah Negara Miskin yang mayoritas beragama Katholik. Saya termasuk orang yang suka membaca, bahkan bisa berjam jam didepan buku hanya untuk menuntaskan bacaan yang tersisa.  Berawal dari bacaan yang masih viral di negara kita KLB (Kejadian Luar Biasa), manuver, kudeta, begal, konfrontasi atau istilah apapun yang mau disematkan. Toh,,, pagi ini mentari masih bersinar dari ufuk timur.  Kita rangkum hasil bacaan kami pagi ini, sebuah negara miskin, dengan luas 1,009 km². 7 kali lebih kecil dari luas provinsi Sumatera Utara, 72,981 Km². Bahkan lebih kecil dari Kabupaten Padang Lawas, 4,229 km². Hampir sama dengan Kecamatan Eks Barumun Tengah.  Mayoritas orang Bolivia adalah

Pergulatan Islam dan Politik

Gambar
PERGULATAN ISLAM DAN POLITIK Sebagai bukti universalnya Islam, Rahmatan lil alamin dalam bahasa Alquran nya.  Sesuatu yang terus menjadi bahan paling menarik untuk didiskusikan. Bukan hanya negara Mayoritas Islam, bahkan dunia barat pun tertarik untuk membicarakannya.  Saya kira benar ketika Nurcholis Madjid Mengkaitkan antara Islam dan Politik di Indonesia Dalam bukunya "Cita -cita Politik Islam Era Reformasi" beliau menulis "Bagaikan suatu perjalaan sentimental, membicarakan Islam dan Politik di Indonesia, melibatkan kekhawatiran  dan harapan lama yang mencekam. Daerah itu penuh ranjau kepekaan dan kerawanan, sehingga pekerjaannya harus dilakukan dengan kehati-hatian secukupnya. Tetapi berhati-hati tidaklah berarti membiarkan diri terhambat dan kehilangan tenaga untuk melangkah. sebab, pembicaraan harus dilakukan juga, mengingat berbagai alasan dan keperluan" Dalam sejarahnya, baik pemerintahan Soekarno dan Soeharto sama sama menganggap Islam Politik s

Kerajaan Engkau yang Kuasai, Hati Rakyat Bersamaku (Kisah Inspiratif)

Gambar
Merubah strategi, bisa menjadi senjata paling ampuh menaklukkan musuh. Diam bukan berarti menyerah, namun bisa saja mengumpulkan kekuatan yang lebih dahsyat.  Sudah tiga putaran, Raja yang menguasai jazirah Arab. Tidak kunjung jua bisa mencium Hajarul Aswad, sebagai mana layaknya para penjiarah (Haji) yang sedang melakukan Thawaf. Meskipun demikian Sang Raja Tidak putus asa, terus berusaha mencoba untuk bisa mendekat dan mencium Hajarul Aswad yang mulia.  Ratusan jamaah, semakin tak terbendung. Putaran thawaf semakin ramai. Jangankan mencium Hajarul Aswad, mendekatinya saja semakin susah dilaksanakan raja. Hingga pada putaran ketujuh, Raja tersebut tidak jua bisa mencium hajarul aswad. Putus asa sang raja melihat kenyataan ini, apa gerangan yang terjadi sehingga penguasa jazirah Arab Sendiri tidak bisq mendekati Hajarul Aswad tersebut.  Dilain sisi, entah malaikat apa yang mengiringi pemuda itu. Disaksikan oleh mata kepala Raja, pemuda itu dengan mudahnya bisa mencium hajar

PISANG WISATA INOVASI

Gambar
Kemajuan zaman dan teknologi, berbanding lurus dengan kemajuan pola pikir manusia itu sendiri. Penyebaran informasi yang super cepat, diharapkan bisa menyumbang inovasi inovasi disegala sektor kehidupan.  Kali ini kita ingin bercerita, sekaligus berinovasi untuk kemaslahatan masyarakat banyak. Setidaknya menjadi catatan harian dalam kehidupan kita, jika suatu saat nanti ada orang yang membaca tulisan kita ini.  Kita mulai!!! Tahun 90 an kebawah, di eks Kecamatan Barumun Tengah Kabupaten  Padang Lawas. Yakni Kecamatan Barumun Tengah sebagai Induk, Kecamatan Huristak, Kecamatan Aek Nabara Barumun, Kecamatan Sihapas Barumun, Kecamatan Barumun Barat paling muda. Pisang pernah menjadi salah satu komoditas unggulan, setiap hari kamis kita menyaksikan berton ton pisang keluar dari jembatan Binanga.  Aliran sungai barumun yang memanjang dari ulu aer hingga labuhan bilik. sesungguhnya menjadi anugerah Tuhan pada masyarakat yang tinggal di bantaran sungai barumun.  Puluhan batang Pis