Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2021

YANG PALING HINA DIDUNIA

Gambar
Siapakah orang yang paling hina di dunia? Naluriah kita tentunya tidak ingin menjadi orang yang hina, berbagai cara kita lakukan agar kita tidak menjadi hina. Hina dimata manusia belumlah seberapa, akan lebih menyedihkan ketika hina dimata pemilik alam ini. Hina dimata manusia belum tentu hina dimata Allah. Akan tetapi hina dimata Allah, apalah artinya lagi hidup didunia ini. Dengan demikian hindarilah hina dimata Allah, Dengan menjauhi sifat sombong dan membanggakan diri. Tulisan kami kali ini kita coba mentadabburi ayat Allah agar terhindar dari orang yang hina dimata Allah. Tentunya bagi mereka yang hina dimata Allah akan mendapatkan siksa.  Kita kenali siapa orang yang paling hina didunia ini. An nisa ayat 37 الذين يبخلون و يأمرون الناس بالبخل ويكتمون مااتهم الله من فضله، واعتدنا للكفرين عذابا مهينا Yaitu orang yang kikir, dan menyuruh orang  lain berbuat kikir, dan menyembunyikan karunia yang telah diberikan Allah kepadanya. Kami telah menyediakan untuk orang kafir aza

3 Makna Kesombongan

Gambar
3 hal yang perlu diketahui orang sombong (inspirasi surat An Nahl ayat 22-25) Sahabat yang di Muliakan Allah!!! Kehidupan kita hanyalah sebentar, jauh lebih lama kehidupan di ahirat nantinya. Sederhana saja, cobalah hitung sudah berapa ratus tahun kuburan SIRAJA BATAK di alam Kubur, Fir aun di Mesir, Nabi Muhammad Saw di Madinah. Cobalah berjalan jalan keperkuburan di kampungmu, bandingkan dengan usia yang anda jalani, dan lihat batas usia manusia saat ini. Mana diantara keduanya yang paling lama. Apakah kehidupan dialam dunia ini? ataukah dialam ahirat sana? Maka menolak kebenaran adalah kesombongan yang sesungguhnya. Menolak secara langsung disebut kafir, menolak secara halus disebut fasik, kadang menolak ketika tidak sesuai dengan nafsu, menerima ketika sesuai dengan keinginan disebut munafik.  Fahamilah sahabat bahwa. 1. Kesombongan awal kehancuran  Simaklah ayat 22 ini!  إلهكم إله واحد فالذين لا يؤمنون بالأخرة قلوبهم منكرة وهم مستكبرون "Tuhan kamu adalah Tuhan Yan

Makna Keberkahan

Gambar
Makna Keberkahan بارك الله  (Disari dari Berbagai sumber)  Kata berkah berasal dari bahasa Arab, yang telah disadur kedalam bahasa Indonesia. Berkah, Barkah, Barokah. Dalam basaha Arab بركة dengan memakai baris fatah (diatas).  Artinya adalah semoga Allah memberi berkah. Kata ini sudah lajim kita dengar ditengah tengah masyarakat kita. Sehingga tidak begitu asing lagi dilidah orang Indonesia, atau di lidah orang Islam pada khususnya.  Dari berbagai penjelasan, kita sering mendengar kalimat " بارك الله Barakalloh" digunakan dalam berbagai kalimat, contoh lain "Semoga ilmu yang kita dapatkan mendapatkan keberkahan" "Semoga Rizki kita berkah" dan sebagainya. Mari kita lihat dari sudut pandang bahasa, Makna "berkah" adalah (al-tsubuut) tetap dan (Al-luzuum) terus melekat.  Ahli nahwu, All-Khalil bin Ahmad mengartikan lafadz "Akl-barku' sebagai  sekawanan unta yang menderum setelah minum di dekat telaga di tengah Padang Pasir.  De

Hikmah Larangan

Gambar
<script data-ad-client="ca-pub-3071746343684673" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script> Larangan Itu Untuk Kebaikanmu Banyak kita marah dan jengkel ketika ada hal yang disukai dilarang, bahkan terkadang mengutuk kegelapan dan melawan. Jika kita penggemar dangdut, mungkin pernah mendengar lirik lagu bang haji Roma Irama.  Kenapa oh kenapa  Yang asik itu dilarang Kenapa oh kenapa  Yang nikmat itu dilarang. Melihat ilustrasi foto ini, mungkin sudah bisa memberikan jawaban kepada kita. Kenapa sesuatu itu dilarang, kenapa semua tidak dibolehkan? Tulisan ini hanya menyoroto soal hikmah larangan dalam agama, agar tidak terjadi interpretasi pada yang lain. Apalagi soal sosial, politik, budaya, ekonomi di negara kita. Biarlah itu lahan mereka alumninya.  Sahabat yang baik Hikmah larangan dalam Islam cukup banyak, secara umum bisa kita lihat dalam 3 hikmah utama dan ini dirasakan oleh setiap orang.  1. Menjaga Kehorma

Kasih Sayang

Gambar
Kasih Sayang (Kisah Bapak Kucing) Saya ditantang untuk memosting foto Makhluk Tuhan Paling disayang Nabi ini, saya dan sekeluarga masuk pecinta kucing juga, bahkan merogeh koceh membeli makanannya.   (Foto saya ambil pagi ini, si kucing menemani santap pagi literasi saya) Lantas mari kita simak satu kisah pencinta Kucing, namanya Abu Hurairoh (Bapak Kucing). Nama asli beliau Abdurrahman bin Shakhr Al-Azdi (bahasa Arab: عبدالرحمن بن صخر الأذدي), lahir 598 - wafat 678, yang lebih dikenal dengan panggilan Abu Hurairah (bahasa Arab: أبو هريرة). Beliau adalah seorang Sahabat Nabi yang terkenal, dan merupakan periwayat hadits yang paling banyak disebutkan dalam isnad-nya. Sehingga Nama beliau sudah begitu harum diseluruh jagat raya ini, apalagi dikalangan ahli ahli hadis.  M udahan mudahan Allah melimpahkan rahmat dan hidayahnya untuk beliau. Ibnu Hisyam berkata bahwa nama asli Abu Hurairah adalah Abdullah bin Amin dan ada pula yang mengatakan nama aslinya ialah Abdur Rahman bin

Taksonomi Menulis

Gambar
Taksonomi Menulis Dalam tulisan kami kemarin, kita sudah lihat bagaimana Indeks membaca kita 0,001. Dengan kata lain dari seribu orang، hanya satu yang menjadi pembaca giat. Hal ini bisa juga kita uji secara sederhana, dari tulisan kemarin (Taksonomi membaca) yang kami posting di berbagai media sosial. Salah satunya facebook ini, hinggga tulisan ini kami rilis. Dari 3310 pertemanan kami, 67 yang melike, dengan asumsi mereka semua membaca hingga tuntas.  Dengan kesimpulan sederhana kita ini, kita harus akui dengan jujur. "KEMAMPUAN DAN KEMAUAN MEMBACA KITA RENDAH". Jika kita kaitkan dengan tingginya penyebaran Hoax di masyarakat, maka ini sangat berkaitan sekali. Semakin tinggi minat baca, semakin kuat analisis dan ketelitian menerima informasi. Sebaliknya, jika minat baca rendah, semakin mudah menerima, menyebar, dan percaya dengan informasi bersifat hoax.  Akibat kurang analisis, kurang data, kurang informasi. Terlepas dari indikator lain penyebab mereka tidak me

Taksonomi Membaca (Catatan HARDIKNAS 2021)

Gambar
Taksonomi Membaca (Catatan Hardiknas Covid19) Tidak dipungkiri diluaran sana,  membaca tampaknya sudah  menjadi kebiasaan, bahkan kebutuhan banyak orang. Mereka misalnya para guru, akademisi, mahasiswa, pelajar, dan semua profesi lain.   Bagaimana dengan kita di sini?   Tentu saja berbeda dong! Kita punya ciri khas sendiri dalam membaca. Kalau di luaran sana membaca adalah kebiasaan bahkan kebutuhan, di kita membaca adalah KEWAJIBAN (baca: wajib kifayah, kalau seorang sudah membaca, hilanglah kewajiban yang lain hehe...). Bahkan di beberapa tempat membaca merupakan KEAJAIBAN! Itulah sebabnya saat ini, negara kita memiliki indeks membaca sebesar 0,001. Artinya, hanya ada SATU (Oh my God!), ya, satu dari seribu orang Indonesia tersayang adalah pembaca yang getol.  Memprihatinkan yach?  Meskipun ini memprihatinkan, kita tidak boleh berhenti berharap bahwa ke depan angka ini akan meningkat pesat dengan semakin mengertinya kita akan pentingnya membaca dan bagaimana caranya. Apal

Bangsa Durhaka (Ambillah pelajaran, wahai orang orang yang berakal)

Gambar
Bangsa Durhaka  (Ambillah pelajaran wahai orang yang berakal) Kemarin sudah kita kisahkan satu bangsa yang teramat durhaka, bangsa yang tidak tahu terima kasih pada Tuhannya. Meski mereka tinggal ditanah yang subur, makmur namun kesombongan dan kedurhakaan mereka melampaui batas. Hingga Tuhan kirimkan azab bagi mereka dengan teramat pedih. Menjadi pelajaran bagi mereka yang mau mengambil iktibar, menjadi pelajaran bagi mereka yang yakin akan adanya hari pembalasan.  Namun bagi sebagian manusia, justeru kisah umat manusia ini tidak berarti apa apa baginya. Justeru menambah kesombongan dan kecongkakan dirinya, terlebih ketika teknologi telah mereka kuasai, seolah dunia ini milik mereka. Hancurnya bangsa Aad telah lama terjadi, seiring waktu, tempat kaum Aad hidup dihuni kembali oleh manusia. Alquran menyebut mereka dengan Kaum Tsamud, bagi mereka di utus seorang Nabi bernama Nabi Shalih Alaihissalam.  Negeri kaum Aad itu mereka pugar kembali, mereka bangun istana istana yang

Bangsa Aad (Kisah Manusia Raksasa)

Gambar
Bangsa Aad (Kisah Manusia Raksasa) Sudah menjadi hukum alam, sejak zaman Nabi Adam hingga Nabi Muhammad SAW. Bersamaan dengan lenyapnya keimanan terhadap Allah, lenyap pulalah ketenteraman dan keamanan. Kebahagian dan kesenangan hidup Ummat manusia.  Lalu timbullah kemaksiatan manusia, kejahatan, kepercayaan kepercayaan sesat dan menyesatkan. Orang pintar yang menyesatkan, orang cerdas yang membodohi. Pemimpin yang Jholim, korup. Bila sudah demikian parahnya peradaban manusia, maka setiap orang ingin menyelamatkan dirinya masing masing. Tak peduli lagi kawan atau lawan Tak peduli lagi orang lain, timbun harta, bangun pulau, istana. Menyengsarakan rakyat, menjolimi hak orang lain. Mereka mempertuhankan dunia (Harta). Mereka menjadikannya persis sebagai tujuan kehidupan. Bak Berhala kala dahulu sesembahan kaum kaum terdahulu yang durhaka.  Bangsa Aad, begitulah nama satu kaum. Termaktub dalam Alquran sebagai Bangsa pembangkang pertama didunia. Hidup di Negeri Ahqaaf, antara Y